Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KBRI Canberra Sukses Pukau Masyarakat Australia Lewat Tari Kecak

        KBRI Canberra Sukses Pukau Masyarakat Australia Lewat Tari Kecak Kredit Foto: KBRI Canberra
        Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

        Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra sukses menggelar rangkaian pementasan tari Kecak bertema “Hanoman Duta” di Australia National University (ANU) pada 17 April 2025 serta berpartisipasi pada rangkaian kegiatan di National Folk Festival (NFF), antara lain workshop dan pementasan, pada 18 – 21 April 2025.

        Sebagai informasi, NFF merupakan agenda tahunan Pemerintah Australia sejak tahun 1967 dengan menghadirkan beragam kesenian tradisional dari seluruh dunia.

        Tim Tari Kecak KBRI Canberra berjumlah 25 orang yang terdiri atas para staf serta WNI yang bermukim di Canberra dan sekitarnya. Bertindak sebagai pelatih tari, KBRI Canberra menghadirkan A.A. Rai Susila Panji, koreografer dan juga dosen pada Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang sering ikut serta pada berbagai kegiatan misi kesenian di seluruh dunia. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh tim Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Canberra dilakukan melalui persiapan selama tujuh hari latihan.

        Baca Juga: Hadir di Jakarta dan Medan, Dwidayatour Carnival 2025 Beri Promo Spesial 50% Tur Australia & Destinasi Favorit Lainnya

        Pada penampilan di ANU, venue pementasan, yaitu Amphiteatre, berada di ruang terbuka dengan nuansa alam, sehingga memungkinkan orang-orang yang berlalu lalang berhenti untuk turut menikmati tarian kecak. Tidak kurang dari 400 orang hadir menonton pementasan Tari Kecak Hanoman Duta. Turut hadir sejumlah Duta Besar dan Wakil Duta Besar berbagai negara, para diplomat lainnya, akademisi, pelajar Indonesia di Australia, serta masyarakat umum yang antusias menyaksikan pertunjukan.

        Sementara pada kegiatan di NFF, setidaknya 70 peserta warga negara Australia bergabung pada workshop tari yang berlangsung selama satu jam pada 18 April 2025. Pada 19 April 2025, Tim Tari Kecak tampil di panggung utama Budawang dengan dihadiri lebih dari 300 orang penonton.

        Tari Kecak, yang identik dengan suara "cak cak cak" menghadirkan gerakan yang penuh energi. Tarian ini mengambil bagian penting dari kisah epik Ramayana, yaitu penculikan Dewi Sinta oleh Rahwana dan pertarungan Sri Rama dan Rahwana yang dibantu oleh Hanoman, Sang Monyet Putih.

        Duta Besar RI untuk Australia Dr. Siswo Pramono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seni dan budaya merupakan jembatan penting dalam mempererat hubungan antarbangsa.

        “Melalui pertunjukan seperti ini, kita tidak hanya mempertontonkan keindahan budaya Bali di Indonesia, tetapi juga memahami nilai-nilai tradisi Bali di dalam tariannya. Ayo jadwalkan kunjungan wisata anda ke Bali segera”, demikian disampaikan Dr. Siswo Pramono.

        Di antara kesan yang disampaikan penonton Australia antara lain kagum serta ucapan terima kasih, “thank you, for bringing Bali to Australia” ujar mereka. “Sangat bagus dan sangat terharu  ada Bali di Australia”, demikian ditambahkan.

        “Kerjasama tim yang sangat baik dengan koreografer yang profesional telah menampilkan Tari Kecak yang luar biasa dan diapresiasi oleh berbagai pihak”, demikian Pande Wuri Handayani, koordinator Pensosbud KBRI Canberra menyampaikan. Ucapan apresiasi diterima KBRI melalui berbagai kanal media sosial KBRI maupun ucapan langsung dari pengunjung, peserta atas pementasan Kecak KBRI Canberra.

        Dubes RI Siswo Pramono juga tidak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak, atas kerjasamanya, yakni ANU, Indonesia Project ANU, PPIA, seluruh tim KBRI.

        Dengan diselenggarakannya acara ini, KBRI Canberra berharap dapat terus memperkuat diplomasi budaya dan menjadikan seni Indonesia sebagai bagian dari dialog lintas budaya di Australia. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi penguatan Indonesian studies di kampus-kampus di Australia yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk terus mengkaji Indonesia baik melalui Bahasa dan Budaya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Istihanah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: