Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ragam Kuliner Peranakan: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan

        Ragam Kuliner Peranakan: Warisan Budaya yang Perlu Dilestarikan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Tangerang -

        Di tengah maraknya tren kuliner modern, hidangan Peranakan—hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Melayu—tetap mempertahankan keautentikannya.

        Kini, salah satu restoran yang berkomitmen melestarikan warisan kuliner ini memperluas jangkauannya ke Gading Serpong, sekaligus menjadi ruang edukasi bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam filosofi di balik setiap hidangannya.  

        Kuliner Peranakan: Lebih dari Sekadar Makanan

        Hidangan Peranakan seperti Sup Ikan Pedas, Udang Kari Soun, dan Cumi Oubak tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya. Teknik memasak seperti oubak (tumisan lambat) dan penggunaan rempah-rempah khas Melayu mencerminkan perpaduan unik antara dua budaya yang telah berlangsung selama berabad-abad.  

        Baca Juga: Mengenal 'Just Do Eat', Asian Fusion dengan Enam Segmen yang Bisa Jadi Pilihan Praktis Usaha Kuliner

        "Bagi kami, makanan Peranakan adalah cara untuk merawat ingatan akan leluhur dan tradisi," ujar Baba Ory, salah satu pendiri restoran Batam Seafood Peranakan. "Setiap hidangan dibuat dengan proses yang teliti, mengikuti resep turun-temurun yang hampir punah jika tidak dilestarikan."  

        Makan Bersama sebagai Bagian dari Tradisi

        Dalam budaya Peranakan, makan bukan sekadar aktivitas individu, melainkan momen berkumpul dan berbagi cerita. Hidangan biasanya disajikan dalam porsi besar untuk dinikmati bersama, menciptakan ikatan kekeluargaan yang erat.  

        Baca Juga: ESB Luncurkan OLIN, Asisten AI Pertama untuk Dukung Transformasi Bisnis Kuliner Indonesia

        "Kami ingin mengajak masyarakat memahami bahwa di balik setiap hidangan Peranakan, ada cerita dan nilai-nilai yang perlu dijaga," tambah Baba Wenta, rekan Baba Ory.  

        Kehadiran restoran Batam Seafood Peranakan diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga warisan kuliner Indonesia, khususnya hidangan Peranakan yang kaya akan sejarah dan makna.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Belinda Safitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: