Kredit Foto: Vulcanpost
Lazada menjadi salah satu platform e-commerce paling populer di Indonesia dan beberapa negara sekitar. Sosok di balik perusahaan ini adalah Maximilian Bittner.
Maximilian Bittner lahir di Munich, Jerman, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang dinamis, berpindah-pindah negara karena pekerjaan ayahnya di bidang perbankan dan konsultasi. Perjalanan akademisnya dimulai di University College London (UCL), di mana ia menamatkan studi sarjana di bidang Sejarah dan Ekonomi, setelah sempat mengambil jurusan Klasik. Ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang master di Kellogg School of Management, Northwestern University, Amerika Serikat, dan meraih gelar MBA pada tahun 2007.
Bittner memulai kariernya sebagai analis di perusahaan keuangan ternama Morgan Stanley di London. Tak lama kemudian, ia bergabung dengan McKinsey & Company di Jerman, menangani klien dari sektor media dan ritel. Di sinilah ia mulai membangun pemahaman yang kuat tentang dinamika pasar dan strategi pertumbuhan bisnis. Berbagai pengalaman di bidang keuangan dan konsultasi ini menjadi pondasi penting bagi langkah besarnya di dunia e-commerce.
Tahun 2012 menjadi titik balik dalam karier Bittner ketika ia mendirikan Lazada bersama Rocket Internet, perusahaan inkubator startup asal Jerman yang dikenal agresif dalam mengembangkan bisnis digital di berbagai belahan dunia.
Terinspirasi dari model bisnis Amazon, Bittner menggandeng rekan-rekannya seperti Faurholt, Stefan Bruun, dan Raphael Strauch untuk membawa konsep e-commerce ke pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang.
Lazada langsung berekspansi ke enam negara sekaligus, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Meski sempat mengalami tantangan besar, termasuk kerugian finansial yang besar di awal perjalanannya, Lazada terus menunjukkan pertumbuhan menjanjikan berkat suntikan dana dari investor besar seperti JP Morgan, Kinnevik, Summit Partners, dan Access Industries.
Puncaknya terjadi pada tahun 2016 dan 2017, saat raksasa e-commerce asal Tiongkok, Alibaba Group, resmi mengakuisisi mayoritas saham Lazada. Langkah ini mengukuhkan posisi Lazada sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan memperkuat pengaruh Alibaba di kawasan tersebut.
Setelah melepas jabatan CEO Lazada pada Maret 2018, Maximilian Bittner tak lantas berhenti berinovasi. Ia bergabung dengan Vestiaire Collective pada tahun 2019 sebagai CEO. Vestiaire adalah platform global yang fokus pada jual beli fashion mewah preloved, yang memadukan gaya hidup berkelanjutan dengan teknologi digital.
Baca Juga: Cantiknya Karir Catherine Hindra Sutjahyo, Sukses Dirikan Zalora hingga Pimpin GoTo
Di bawah kepemimpinannya, Vestiaire semakin dikenal sebagai pelopor dalam mengintegrasikan ekonomi sirkular ke dalam industri fashion. Fokus Bittner tidak hanya pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada keterlibatan pelanggan dan inovasi teknologi yang relevan dengan zaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: