Kredit Foto: Ewindo
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih sayuran Cap Panah Merah, menggelar kegiatan urban farming di UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan ini melibatkan 1.000 siswa dan 100 guru untuk menanam berbagai jenis sayuran di pekarangan sekolah.
Dengan tema “Berkebun di Sekolah, Menciptakan Generasi Peduli Pangan dan Lingkungan,” para siswa diajak langsung bercocok tanam menggunakan benih sayuran unggul seperti Bayam MAESTRO F1, Kangkung BANGKOK F1, Pakchoy NAULI F1, dan Bayam Merah MIRA. Jenis sayuran ini dipilih karena relatif mudah dibudidayakan dan sesuai untuk lingkungan sekolah.
Faisal Reza, Senior GM HR & Corporate Secretary Ewindo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong konsumsi sayuran sejak dini. “Memasuki usia kami yang ke-35 tahun, kami semakin optimistis dengan kolaborasi multi pihak konsumsi sayuran di Indonesia akan terus meningkat dan mendorong terciptanya generasi mendatang yang kuat dan sehat,” ujarnya.
Baca Juga: Genjot Inovasi Benih, EWINDO Bangun Fasilitas Riset Baru di Usia ke-35
Sepanjang 2024, Ewindo telah mengedukasi 3.296 siswa dari 30 sekolah mengenai pentingnya menanam dan mengonsumsi sayuran, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus melalui kerja sama dengan SLB D YBMU Baleendah, Bandung. Inisiatif ini mendorong sekolah lain untuk mengadopsi kegiatan serupa demi meningkatkan konsumsi sayur.
Indonesia masih menghadapi tantangan rendahnya konsumsi sayuran yang rata-rata hanya 151,8 gram per orang per hari. Angka ini jauh di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 250 gram per hari. Kekurangan konsumsi sayur dapat berdampak negatif terhadap kesehatan jangka panjang anak-anak.
Mulmiswariyanti, Kepala UPTD SMPN 12 Tangerang Selatan, menyambut positif kegiatan ini. “Urban farming tidak hanya memperindah lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan nilai edukatif. Program ini melatih siswa peduli lingkungan, membantu ketahanan pangan, serta membangun karakter tanggung jawab dan kerja sama,” ujarnya.
Salah satu siswa, Isna, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan menanam sayuran di sekolah. Ia menyebut kegiatan ini mendorongnya untuk menularkan minat bercocok tanam kepada teman-teman dan adik kelas. “Kalau panen bisa dikonsumsi. Kegiatan ini membuat saya ingin mengeksplor metode penanaman lain dan menjaga lingkungan tetap hijau,” katanya.
Berdasarkan berbagai riset, kegiatan berkebun di sekolah terbukti meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran sains dan membaca. Selain itu, kegiatan ini juga membantu pengembangan motorik, konsentrasi, fokus, serta perilaku sosial anak-anak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: