Rupiah Melemah Tipis, Aliran Modal Asing Masuk Rp4,15 Triliun di Pekan Terakhir April
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Nilai tukar Rupiah bergerak melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan terakhir April 2025, di tengah dinamika pasar global dan pergerakan imbal hasil surat utang domestik. Berdasarkan data Bank Indonesia, Rupiah ditutup pada level Rp16.595 per dolar AS pada Rabu (30/4/2025), dan dibuka sedikit melemah ke posisi Rp16.600 per dolar AS pada Jumat pagi (2/5/2025).
Meskipun terjadi pelemahan nilai tukar, pasar surat utang negara (SBN) menunjukkan stabilitas. Yield SBN tenor 10 tahun justru turun dari 6,85% menjadi 6,86%, mengindikasikan adanya minat beli di tengah tekanan eksternal. Penurunan ini juga selaras dengan penurunan yield UST (US Treasury) 10 tahun yang mencapai 4,218%, serta penguatan indeks dolar AS (DXY) ke level 100,25.
Aliran modal asing juga mencatat pergerakan positif. Selama periode 28–30 April 2025, investor nonresiden tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp4,15 triliun. Arus masuk tersebut terdiri dari Rp3,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Rp0,22 triliun di pasar SBN, dan penjualan bersih tipis sebesar Rp0,01 triliun di pasar saham.
Meski demikian, secara keseluruhan sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), investor asing masih mencatat jual bersih Rp49,56 triliun di pasar saham dan Rp12,05 triliun di SRBI, sementara di pasar SBN terjadi pembelian bersih senilai Rp23,01 triliun.
Sementara itu, premi risiko investasi Indonesia yang tercermin dari Credit Default Swap (CDS) tenor 5 tahun juga sedikit meningkat. Per 1 Mei 2025, premi CDS tercatat sebesar 97,18 basis poin (bps), naik dari 93,98 bps pada 25 April 2025, mencerminkan sentimen kehati-hatian investor terhadap kondisi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: