Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meroket 100% Lebih, Laba Bersih Emiten Unggas Charoen Pokphand (CPIN) Tembus Rp1 Triliun

        Meroket 100% Lebih, Laba Bersih Emiten Unggas Charoen Pokphand (CPIN) Tembus Rp1 Triliun Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengawali tahun 2025 dengan performa positif. Emiten unggas ini berhasil membukukan lonjakan laba hingga 116,16% pada kuartal I 2025. Dari sebelumnya hanya Rp711,03 miliar, kini laba bersih mencapai Rp1,53 triliun. Alhasil, laba per saham dasar CPIN juga ikut terdongkrak menjadi Rp94 dari sebelumnya Rp43.

        Kinerja positif ini tidak lepas dari pertumbuhan penjualan yang solid. Dalam tiga bulan pertama 2025, CPIN mencatatkan penjualan sebesar Rp17,70 triliun, naik 11,26% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp15,91 triliun.

        Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen pakan sebesar Rp13,33 triliun, disusul ayam pedaging Rp10,70 triliun, ayam olahan Rp3,02 triliun, anak ayam usia sehari Rp2,37 triliun, serta pendapatan lain-lain Rp1,86 triliun. Setelah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp13,60 triliun, pendapatan CPIN masih mampu tumbuh. 

        Baca Juga: Hadapi Fluktuasi Harga Telur, Kementan Luncurkan Langkah Strategis untuk Peternak

        Meski pada periode ini beban pokok penjualan ikut naik menjadi Rp14,57 triliun dari sebelumnya Rp13,78 triliun, namun CPIN tetap mencatatkan peningkatan laba kotor secara signifikan.

        Laba kotor pada kuartal I 2025 tercatat sebesar Rp3,13 triliun, naik dari Rp2,12 triliun. Laba usaha juga melonjak tajam menjadi Rp2,10 triliun dibandingkan Rp1,06 triliun pada periode sama tahun lalu.

        Hingga 31 Maret 2025, total aset CPIN mencapai Rp43,76 triliun, meningkat dibanding posisi akhir Desember 2024 yang sebesar Rp42,79 triliun. Menariknya, di tengah peningkatan aset, total liabilitas justru turun menjadi Rp11,93 triliun dari Rp12,50 triliun.

        Baca Juga: OJK Dukung Pengembangan Asuransi Khusus Petani, Peternak dan Nelayan

        Secara rinci, liabilitas jangka pendek sebesar Rp7,87 triliun dan jangka panjang Rp4,06 triliun. Sementara ekuitas perusahaan tumbuh menjadi Rp31,82 triliun, naik dari Rp30,28 triliun di akhir 2024.

        Dengan pertumbuhan laba yang melesat dan kondisi keuangan yang sehat, CPIN menunjukkan bahwa strategi bisnisnya pada awal 2025 berjalan efektif. Performa ini menjadi sinyal kuat untuk melaju lebih kencang sepanjang tahun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: