Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Pastikan Pasokan Gas Nasional Aman Sampai 2035, Angin Segar bagi PGN

        Bahlil Pastikan Pasokan Gas Nasional Aman Sampai 2035, Angin Segar bagi PGN Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa pasokan gas nasional berada dalam kondisi aman dalam dekade ke depan. Optimisme ini didorong oleh penemuan sejumlah sumur gas baru.

        “Saya kemarin baru pulang dari Kalimantan. Mengecek, 2026–2027 lifting kita akan mulai naik. Ya, 2025 ini kita belum pernah ada impor gas kok,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

        Ia menjelaskan bahwa peningkatan pasokan akan datang dari beberapa perusahaan migas besar, termasuk ENI dan Mubadala.

        “Penambahnya dari ENI, kemudian dari Mubadala, dan dari beberapa sumur-sumur yang ada,” katanya.

        Baca Juga: Bahlil Optimis Dapat Lebihi Target Lifting Migas 2025

        Proyek Geng North yang dikelola oleh ENI, perusahaan asal Italia, diproyeksikan mulai berproduksi (onstream) pada 2028 dengan kapasitas sekitar 1.500 juta kaki kubik gas (MMscfd) dan 90 ribu barel kondensat per hari.

        ENI juga memiliki peran strategis dalam menghubungkan produksi gas lepas pantai dari FPU Jangkrik ke titik serah di Senipah dan kilang LNG Bontang.

        Kepastian ini menjadi kabar baik bagi industri gas nasional, termasuk bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Pasalnya, PGN tengah menghadapi tantangan proyeksi ketidakseimbangan pasokan dalam dekade kedepan.

        Baca Juga: PGN Pastikan Kelancaran Gas untuk Program MBG

        Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI pada Senin (28/4), menyampaikan bahwa perseroan mengalami defisit pasokan sejak 2024, terutama di wilayah Sumatera bagian selatan hingga Jawa Barat. Defisit yang awalnya mencapai 177 MMscfd tersebut diperkirakan meningkat hingga 513 MMscfd pada 2035.

        “Profil gas balance PGN periode 2025 sampai 2035 mengalami tren penurunan. Di sini yang sedikit mengkhawatirkan adalah sejak 2025 kita sudah mengalami kekurangan pasokan, dan terus membesar hingga minus 513 [MMscfd] pada 2035,” ujar Arief.

        Selain itu, ia menambahkan bahwa di wilayah Sumatera bagian utara PGN juga akan mengalami defisit pasokan gas mulai 2028 hingga mencapai 96 MMscfd pada 2035.

        Corporate Secretary PGN, Fajriah Usman, menegaskan bahwa data defisit yang disampaikan merupakan profil pasokan gas milik PGN secara korporasi, dan bukan mencerminkan kondisi pasokan gas nasional secara keseluruhan.

        “Jadi yang dibicarakan Pak Dirut PGN adalah gas balance yang didasarkan pada pasokan gas yang dimiliki PGN,” jelas Fajriah kepada Warta Ekonomi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: