Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kejar Pertumbuhan 5% per Tahun, PTK Tancap Gas Peremajaan Armada

        Kejar Pertumbuhan 5% per Tahun, PTK Tancap Gas Peremajaan Armada Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menargetkan pertumbuhan pengangkutan minyak melalui laut sebesar 5% per tahun. Namun, Indonesia dihadapkan pada dua tantangan utama dalam sektor ini, yakni keandalan dan ketersediaan armada.

        Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, mengungkapkan bahwa banyak kapal yang dimiliki saat ini berusia tua, sehingga berpotensi mengganggu kecepatan dan efisiensi pengiriman.

        “Untuk kapal tanker minyak dan bahan kimia, target kami adalah usia rata-rata di bawah 25 tahun pada tahun 2028,” kata Ketut dalam acara Indonesia Maritim Week di Jakarta Convention Center, Rabu (28/5/2025).

        Baca Juga: PIS Siap Angkut Energi dari AS, Meski Belum Tambah Armada

        Langkah modernisasi armada ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik yang terus tumbuh, tetapi juga untuk menangkap peluang bisnis internasional. Ketut menegaskan komitmen PTK untuk menyediakan armada yang andal dan sesuai dengan regulasi global.

        Dalam strategi jangka menengah ini, PTK juga mendorong pembaruan armada secara bertahap oleh pemilik kapal nasional. Ketut menekankan perlunya dukungan lintas sektor agar upaya ini berjalan optimal.

        “Dukungan dari lembaga dan industri terkait juga sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem industri pelayaran seperti galangan kapal baru, bengkel perbaikan kapal, adopsi teknologi, serta pengembangan kapabilitas sumber daya manusia,” ujarnya.

        Baca Juga: Laba Bersih Pertamina 2024 Diproyeksi USD3,1 Miliar

        Ia juga menyampaikan optimismenya terhadap potensi geografis Indonesia yang strategis untuk menjadi Pusat Maritim Terpadu (Integrated Maritime Hub).

        “Indonesia harus menjadi Pusat Maritim Terpadu (Integrated Maritime Hub), rumah bagi perusahaan pelayaran terdepan yang kapalnya diterima dan berlayar di seluruh dunia, serta memiliki pelabuhan berstandar internasional yang menghubungkan Indonesia dengan dunia secara menyeluruh, didukung oleh ekosistem yang terintegrasi,” pungkas Ketut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: