- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 1,6 Juta Ojol Terlindungi JHT Akhir Tahun Ini
Kredit Foto: Azka Elfriza
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan jumlah peserta aktif program Jaminan Hari Tua (JHT) dari kalangan pengemudi ojek online (ojol) mencapai 1,6 juta orang pada akhir 2025.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menyampaikan bahwa hingga saat ini jumlah peserta aktif JHT dari sektor pengemudi ojol telah meningkat 12,5 persen menjadi 320.000 orang, naik dari sebelumnya sekitar 250.000 orang.
"Akhir tahun sebetulnya kami berharap, seluruh pengemudi ojol kami berharap," ujarnya saat ditemui di Smesco, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 1,6 Juta Ojol Terlindungi JHT Akhir Tahun Ini
Pramudya mengungkapkan, pemerintah menerapkan tiga skema utama untuk mendongkrak partisipasi ojol dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Skema pertama dilakukan melalui pendaftaran mandiri oleh para pengemudi.
"Satu skemanya adalah untuk perlindungan melalui pendaftaran mandiri secara mandiri, itu sudah berjalan," katanya.
Skema kedua adalah kerja sama dengan aplikator. Dalam mekanisme ini, sebagian penghasilan mitra pengemudi akan disisihkan secara otomatis untuk membayar iuran JHT.
"Kemudian perlindungan melalui, tadi bekerja sama dengan aplikator ini dengan mekanisme tadi. Jadi setiap penghasilan itu disisihkan untuk mereka siapkan untuk membayarkan iurannya," tutur Pramudya.
Skema ketiga dilakukan melalui inisiatif pemerintah daerah. Sejumlah pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota disebut sudah mulai memberikan subsidi iuran bagi pekerja sektor digital, termasuk pengemudi ojol.
"Sekarang ini banyak juga pemerintah daerah, pemerintah kota, kabupaten, dan provinsi yang punya program inisiatif untuk memberikan perlindungan kepada warganya. Karena pekerja-pekerja online juga adalah warga mereka yang untuk layak perlindungan," tuturnya.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Ungkap Ojol Aktif JHT Naik 12,5%, Tapi Masih Jauh dari Target
Untuk memperluas cakupan dan efektivitas perlindungan sosial di era ekonomi digital, BPJS Ketenagakerjaan menekankan pentingnya edukasi dan sinergi lintas pemangku kepentingan.
"(Yang terpenting) kami bisa mensinerikan dengan program-program yang dimiliki oleh semua stokholer, baik itu swasta, pemerintah, sehingga tadi upaya untuk memberikan perlindungan bisa lebih luas dan lebih masif. Itu yang paling kita inginkan," tutupnya.
Sebelumnya, eks Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa tantangan utama perluasan cakupan JHT untuk pengemudi ojol adalah rendahnya kesadaran membayar iuran, yang saat ini dipatok sebesar Rp16.800 per bulan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Djati Waluyo