Ditelepon Presiden Perancis, Presiden Iran Ungkap Kemarahannya dan Akan Balas Tindakan AS
Kredit Foto: Reuters/WANA/Iranian Army
Presiden Iran Masoud Pezeshkian marah dan mengaku akan membalas tindakan Amerika Serikat (AS) karena serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Hal itu ia tegaskan saat bertelepon degnan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menurut sebuah pernyataan dari kantornya.
Saat itu, Macron langsung mengontak Masoud untuk menahan diri, tapi ia menolak dan mengatakan bahwa AS harus menghadapi konsekuensi atas serangan itu.
Meski demikian, Masoud tetap bersikap menjunjung komitmen berkelanjutan Iran untuk berdiplomasi dengan Eropa.
"Kami siap berdialog dan berinteraksi dengan Eropa dan tidak pernah meninggalkan jalur diplomasi, karena kami berpendapat bahwa tidak ada yang akan dirugikan dari dialog."
Macron menegaskan kembali kesediaan Prancis untuk melanjutkan negosiasi dengan Iran dan mengatakan Paris akan melanjutkan upaya untuk menghentikan konflik dan memulihkan stabilitas, menurut pernyataan tersebut.
Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (21/6) mengumumkan di Truth Social bahwa pasukan AS telah menuntaskan serangan terhadap tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Serangan AS tersebut menyusul serangan Israel yang dilancarkan sejak 13 Juni lalu ke berbagai target di Iran, termasuk situs-situs nuklir dan militer, yang menewaskan beberapa komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: