- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Molindo Siapkan Belanja Modal Rp80 Miliar untuk Dukung Implementasi Bioetanol
Kredit Foto: Ist
PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) atau Molindo mengalokasikan belanja modal sebesar Rp80 miliar untuk mendukung penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar kendaraan. Langkah ini merupakan bentuk kesiapan perseroan dalam menyambut percepatan kebijakan energi alternatif yang tengah didorong pemerintah.
“Kami berharap ada kejelasan dari Kementerian ESDM agar implementasi penggunaan bioetanol bisa dimulai akhir 2025 atau awal 2026,” ujar Direktur MOLI, Donny Winarno, dalam keterangan resmi, Kamis (26/6/2025).
Menurut Donny, dana belanja modal akan difokuskan pada peningkatan efisiensi fasilitas produksi serta pengembangan produk baru melalui riset dan inovasi. Ia menilai, bioetanol merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sekaligus memperluas pasar etanol domestik.
Baca Juga: Pemerintah Siap Implementasikan Biodiesel B50 Mulai Tahun Depan
Seiring dengan strategi tersebut, MOLI mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I/2025. Pendapatan perusahaan tumbuh 20% menjadi Rp366,07 miliar, sementara laba bersih naik menjadi Rp10,11 miliar. Peningkatan ini ditopang oleh ekspor ke segmen minuman beralkohol serta penguatan nilai tukar dolar AS.
Meski pasar ekspor masih menjadi penopang utama kinerja, MOLI mencermati sejumlah tantangan di pasar dalam negeri. Di antaranya, kelebihan pasokan, lemahnya pengawasan ekspor bahan baku, serta kebijakan tarif nol untuk etanol impor dari Pakistan.
Sebagai respon terhadap kondisi tersebut, MOLI mengalihkan fokus pada ceruk pasar internasional yang membutuhkan etanol berkualitas tinggi dan menawarkan margin lebih baik. Di sisi lain, perusahaan membuka peluang ekspansi ke segmen bahan bakar dan industri minuman.
Baca Juga: Bioetanol Aren Didorong Jadi Bahan Bakar Masa Depan
“Tahun lalu, kami alami penurunan penjualan 5% menjadi Rp1,37 triliun dan laba bersih turun 81% ke Rp17,75 miliar, akibat pelemahan permintaan domestik dan global terhadap etanol, khususnya dari sektor minuman beralkohol,” jelas Donny.
MOLI menegaskan strategi jangka menengah dan panjang tetap diarahkan pada efisiensi biaya dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan. “Kami terus dorong efisiensi, kendalikan biaya, dan cari peluang produk baru. Tapi arah strategis kami jelas, yakni memperkuat ekspor dan mendukung transformasi energi melalui bioetanol,” tutup Donny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: