Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duit Rp43 Triliun Melayang Tiap Tahun, Kemenhub Bangun Jalur Kereta

        Duit Rp43 Triliun Melayang Tiap Tahun, Kemenhub Bangun Jalur Kereta Kredit Foto: Korlantas.polri.go.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong percepatan pengembangan jalur kereta api dari kawasan industri menuju pelabuhan sebagai strategi jangka panjang untuk menekan beban logistik di jalan raya yang selama ini didominasi truk Over Dimension Over Load (ODOL).

        Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono, menegaskan bahwa pembangunan rel logistik merupakan langkah konkret dalam menanggulangi kerugian akibat ODOL yang mencapai Rp43 triliun per tahun.

        “Jadi untuk mengurangi beban logistik di jalan tentunya itu bisa jadi strategi di mana kita membangun jalur kereta api dari kawasan perindustrian menuju pelabuhan itu dapat mengurangi beban logistik di jalan,” ujar Allan.

        Baca Juga: Gak Ada Ampun, Truk ODOL Kini Dipantau Timbangan Otomatis di Jalan Tol

        Ia menyebut rencana ini perlu dikaji lebih lanjut bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, investor, operator pelabuhan, dan operator kereta api agar implementasinya terintegrasi.

        Salah satu proyek yang tengah dijajaki adalah pembangunan jalur kereta menuju Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.

        “Terutama di (Pelabuhan) Patimban kami akan melakukan studi kelayakan, yang di mana nanti kita akan lihat kelayakan finansial dan manfaatnya,” jelas Allan.

        Baca Juga: Nah Lho! Negara Boncos Rp47,43 Triliun Karena ODOL

        Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bahwa angkutan logistik berbasis kereta api telah berjalan di beberapa wilayah, terutama di Sumatera.

        “Sebenarnya kalau kereta, mungkin kalau teman-teman bisa saksikan di beberapa titik seperti di Sumatera juga kita pakai untuk angkutan barang,” ungkap Dudy.

        Namun ia mengakui bahwa keterbatasan lintasan di Pulau Jawa menjadi tantangan utama dalam optimalisasi jalur kereta untuk logistik.

        “Namun demikian, kalau di Jawa memang karena keterbatasan jumlah lintasan, jadi memang belum maksimal para pelaku usaha menggunakan rel (kereta) sebagai alternatif untuk angkutan logistik,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: