Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Main-main! Pemerintah Geber Pengembangan PLTA Skala Besar, PLTN 500 MW, hingga PLTB Pantura!

        Gak Main-main! Pemerintah Geber Pengembangan PLTA Skala Besar, PLTN 500 MW, hingga PLTB Pantura! Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah terus mempercepat pemanfaatan energi bersih untuk mendorong peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sesuai target Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero).

        Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menjelaskan strategi pengembangan berbagai jenis pembangkit bersih. PLTA skala besar akan dioptimalkan, terutama melalui pemanfaatan bendungan (DAM) eksisting sebagai lokasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung.

        "Untuk memudahkan dari segi price, juga dari segi kemudahan perizinan dan segala macam, dan kedekatannya dengan pembangkit yang ada, maka paling pas surya itu ada di DAM-nya PLTA," jelas Jisman dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Senin (30/6/2025). 

        Baca Juga: RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

        Pengembangan PLTS akan dibarengi dengan integrasi sistem penyimpanan energi berbasis baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) untuk mengatasi intermitensi energi surya.

        Selain itu, pemerintah juga terus mengakselerasi pengembangan panas bumi di Sumatra, Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara karena memiliki karakteristik base load yang penting untuk sistem kelistrikan.

        Pemerintah turut memetakan potensi angin di wilayah Pantai Utara Jawa untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan target kapasitas mencapai 7 gigawatt (GW) sesuai RUPTL PLN.

        "Ada penemuan baru kalau bisa saya sebut dari satu negara bahwa di Pantai Utara Jawa, di ketinggian sekitar 140 meter diperoleh potensi bayu itu sangat besar. Maka, kita dorong nanti untuk pengembangan bayu yang di RUPTL PT PLN sekitar 7 GW, akan didorong ke sana,” ujar Jisman.

        Baca Juga: Insentif dan Bankability Jadi Tantangan Pelaksanaan RUPTL 2025–2034

        Tidak hanya energi terbarukan, pemerintah juga mulai menyiapkan infrastruktur pembangkit nuklir. Dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berkapasitas masing-masing 250 megawatt (MW) direncanakan mulai beroperasi secara komersial pada 2032 dan 2033.

        "Jadi, bisa saja itu di sekitar Sumatra Utara, Sumatra dekat Kepulauan Riau, ada di sekitar Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat. Jadi 2x250 MW yang akan COD di 2032 dan 2033," papar Jisman.

        Sebagai pelengkap bauran EBT, pemerintah juga menjajaki potensi energi arus laut. Pilot project pembangkit arus laut berkekuatan 40 MW akan dibangun di wilayah Nusa Tenggara.

        "Lalu kita mengembangkan arus laut sebagai pilot project 40 MW itu di Nusa Tenggara," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: