Jamkrindo Genjot Transformasi Bisnis, Fokus Perluas Segmen dan Perkuat Kolaborasi Strategis
Kredit Foto: Jamkrindo
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menegaskan arah baru strategi bisnis perusahaan dengan menitikberatkan pada transformasi menyeluruh, perluasan segmen penjaminan, dan penguatan kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing dan keberlanjutan jangka panjang.
Plt Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, menyampaikan bahwa strategi bisnis perusahaan kini difokuskan pada empat pilar utama, yakni building best practices, strengthening market position, expanding into new segments, dan synergy. Keempat pilar ini ditopang oleh inovasi model bisnis dan penguatan struktur internal agar Jamkrindo tetap adaptif terhadap dinamika industri penjaminan.
“Kami ingin tumbuh bersama masyarakat sebagai penyedia solusi aksesibilitas finansial UMKM-K, sekaligus menjadi institusi yang peduli terhadap lingkungan sosial sekitar,” ujar Abdul Bari dalam pernyataan resmi, Selasa (1/7/2025).
Baca Juga: Jamkrindo Luncurkan Layanan Plafond Guarantee untuk Permudah Penjaminan Proyek
Sebagai bagian dari transformasi bisnis, Jamkrindo menggeser skema penjaminan dari Conditional Automatic Cover(CAC) menuju Case by Case (CBC). Perubahan ini memungkinkan penilaian risiko yang lebih terukur serta memberikan fleksibilitas dalam pengembangan produk dan layanan sesuai kebutuhan mitra.
Transformasi tersebut turut diiringi dengan diversifikasi portofolio, penguatan tata kelola risiko, optimalisasi subrogasi (recovery), dan penerapan sistem inti berbasis digital yang modern dan terintegrasi. Platform digital JaguarSdioptimalisasi menjadi layanan penjaminan end-to-end yang cepat, transparan, dan terukur.
Dalam memperkuat jaringan dan potensi bisnis, Jamkrindo juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan perbankan, lembaga nonbank, kementerian/lembaga, BUMN, dan sektor swasta bonafide. Kolaborasi ini diarahkan untuk memperluas jangkauan layanan penjaminan serta mendukung ekosistem pembiayaan nasional.
Penguatan kompetensi internal menjadi prioritas lain yang didorong melalui pelatihan khusus bagi Relationship Manager agar mampu menjalankan analisis berbasis mitigasi risiko yang prudent, terutama dalam skema CBC.
“Kita tidak boleh lupa untuk terus berinovasi dan bertransformasi dalam meningkatkan kualitas layanan kita. Dunia terus berubah, dan kita harus siap menghadapi tantangan baru dengan solusi yang kreatif dan efektif serta berkelanjutan,” tambah Abdul Bari.
Baca Juga: Jamkrindo dan BPD Kalbar Tandatangani PKS Penjaminan Proyek Konstruksi
Strategi segmentasi pasar juga diperkuat dengan pengembangan pipeline proyek strategis serta klasifikasi mitra berdasarkan potensi dan profil risiko. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan penetrasi pasar yang lebih tepat sasaran.
Selain aspek finansial, Jamkrindo juga memperluas cakupan dukungan terhadap proyek-proyek prioritas nasional, termasuk digitalisasi, ekonomi hijau (green project), serta pemberdayaan UMKM berbasis teknologi.
Komisaris Utama Jamkrindo, Krisna Wijaya, menekankan bahwa kesuksesan transformasi bisnis harus dibarengi dengan internalisasi nilai-nilai berkelanjutan dalam organisasi.
“Legacy bukan sekadar reputasi, melainkan tentang bagaimana nilai-nilai yang ditanamkan hari ini dapat membentuk masa depan perusahaan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” kata Krisna.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: