Kredit Foto: The Economic Club of Chicago
Federal Reserve (The Fed) kembali menegaskan independensinya terkait dengan arah kebijakan moneter, khususnya suku bunga yang menjadi sasaran amuk dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell kembali menegaskan bahwa bank sentral akan menunggu dan mempelajari lebih lanjut dampak tarif terhadap inflasi sebelum memangkas suku bunga, mengabaikan desakan dari Trump.
Baca Juga: Trump Mau 'Kendalikan' The Fed, Hanya Mau Tunjuk Sosok Berani Pangkas Suku Bunga
“Kami hanya butuh waktu. Selama ekonomi masih dalam kondisi solid, hal yang bijak untuk dilakukan adalah menunggu dan melihat lebih jauh apa dampaknya," ungkap Powell, dilansir dari Reuters, Rabu (2/7).
Powell menegaskan bahwa fokus bank sentral tetap penuh pada target inflasi dan lapangan kerja, dan bahwa independensi kebijakan moneter dari tekanan politik merupakan hal krusial untuk menjaga stabilitas harga.
Namun Powell juga mengakui bahwa mayoritas pejabat bank sentral dalam proyeksi terbaru mereka masih memperkirakan adanya penurunan suku bunga tahun ini, dengan empat pertemuan tersisa belum dikecualikan sebagai opsi.
“Semuanya akan bergantung pada data. Kami akan membuat keputusan dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya. Saya tidak akan memasukkan atau mengeluarkan pertemuan apa pun dari opsi," ungkap Powell.
Baca Juga: Metro Healthcare (CARE) Mulai Jajakan Sukuk Wakalah Rp750 Miliar, Intip Penggunaan Dananya
The Fed dijadwalkan menggelar pertemuan kebijakan berikutnya pada 29–30 Juli. The Fed sendiri tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dan kepercayaan terhadap kebijakan moneter yang berbasis data, bukan tekanan politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: