Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penuhi Modal Minimum Rp3 Triliun, BJB Syariah Siap IPO Rp1,2 Triliun!

        Penuhi  Modal Minimum Rp3 Triliun, BJB Syariah Siap IPO Rp1,2 Triliun! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) berencana penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2027 atau paling lambat 2028. 

        Direktur Utama Bank BJB Syariah, Arief Setyahadi, mengatakan bahwa IPO ini telah masuk dalam core plan perusahaan, dengan target perolehan dana mencapai Rp1,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi persyaratan modal minimum bank umum sebesar Rp3 triliun, seiring posisi modal saat ini yang masih berada di kisaran Rp1,8 triliun.

        “Harapan kami di 2027 atau 2028 sudah bisa melantai di bursa. Ini menjadi bagian penting dari fondasi yang sedang kami bangun,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

        Baca Juga: Bank BJB Syariah Rilis Sukuk Perdana Rp300 Miliar di BEI

        Selain pemenuhan regulasi modal, dana hasil IPO juga akan diarahkan untuk ekspansi penyaluran pembiayaan serta perluasan jaringan layanan dan penguatan infrastruktur digital. Arief menegaskan bahwa transformasi digital akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga rasio keuangan yang sehat.

        Rencana IPO ini menegaskan ambisi Bank BJB Syariah untuk menjadi pemain kompetitif di industri perbankan syariah nasional yang semakin dinamis dan terdisrupsi teknologi.

        Baca Juga: Bank bjb Syariah Catatkan Sukuk Perdana di BEI, Perkuat Modal dan Perluas Akses Pendanaan Syariah

        Sebagai langkah konkret menuju penguatan permodalan, pada hari yang sama Bank BJB Syariah juga mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 senilai Rp300 miliar di Bursa Efek Indonesia. Penerbitan ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa perseroan serius memperkuat fondasi keuangannya sebelum melantai di bursa.

        Dengan penerbitan sukuk subordinasi ini, perseroan memproyeksikan kenaikan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 2%–3%, dari sekitar 18% menjadi 21%, dengan target jangka menengah mencapai 23%–24%.

        “Dengan modal yang lebih kuat dan sistem yang lebih digital, kami optimistis bisa bersaing di industri yang semakin menantang,” pungkas Arief.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: