Kredit Foto: Pertamina Hulu Mahakam
INPEX Corporation melalui anak usahanya, INPEX Masela Ltd., mengumumkan kesiapan memulai tahap Front-End Engineering Design (FEED) untuk Proyek LNG Abadi di Blok Masela. Executive Project Director INPEX Masela, Jarrad Blinco, mengatakan seluruh proses pengadaan saat ini telah memasuki tahap akhir, dan fase FEED akan segera dimulai.
“Kami meyakini bahwa proyek ini akan menjadi salah satu kontributor utama dalam memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Blinco dalam keterangannya dikutip Kamis (10/7/2025).
Berlokasi di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Proyek LNG Abadi dikenal sebagai proyek migas dengan kompleksitas teknis tinggi. Salah satu tantangan utama adalah pembangunan pipa bawah laut yang melintasi Palung Tanimbar dengan kedalaman lebih dari 1.500 meter.
Baca Juga: INPEX Masela Gaet PGN, PLN, dan Pupuk Indonesia untuk Penjualan Gas dan LNG Abadi
Blinco mengatakan, proyek ini akan menggunakan Floating Production Storage and Offloading (FPSO) terbesar di Indonesia dan teknologi subsea Christmas Tree untuk mendukung Carbon Capture and Storage (CCS), yang pertama diterapkan di Indonesia sejak tahap awal proyek.
"Tentunya dengan sinergi bersama para mitra dan dukungan kuat dari Pemerintah melalui SKK Migas, kami bertekad untuk merealisasikan proyek ini agar dapat segera memasuki tahap produksi,” ujarnya.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, mengatakan proyek ini sebagai bagian dari 15 proyek strategis hulu migas nasional.
“Terdapat setidaknya 15 proyek strategis di industri hulu migas Indonesia, termasuk di dalamnya Proyek Abadi, WK Masela, yang diharapkan berproduksi sesuai jadwal," ujar Rikky.
Baca Juga: Optimalkan Pengelolaan Proyek, Badak LNG dan INPEX Masela Sepakati Kerja Sama di Bidang LNG
Proyek LNG Abadi dirancang menghasilkan 9,5 juta metrik ton LNG per tahun, 150 juta standar kaki kubik gas pipa per hari (MMSCFD) untuk kebutuhan domestik, dan 35.000 barel kondensat per hari.
INPEX memegang 65% partisipasi dalam proyek ini, didampingi oleh Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).
Sebagai proyek yang mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, LNG Abadi juga ditargetkan menjadi model pengembangan gas bumi yang mendukung dekarbonisasi dan transisi energi nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait: