I-EAEU FTA Diyakini Pilar Baru Disersifikasi Pasar dan Penguatan Ketahanan Ekonomi RI
Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA) merupakan pilar baru dalam diversifikasi pasar dan penguatan ketahanan ekonomi nasional Indonesia dengan didukung populasi gabungan lebih dari 460 juta jiwa dan peluang perluasan akses pasar.
Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga dalam pertemuan secara daring bersama Member of the Board-Minister in Charge of Trade of the Eurasian Economic Commission (EEC) Andrey Slepnev, pada Kamis (9/07/2025).
Baca Juga: Baru Sehari Dibuka, Saham LABA Kembali Ditindak Tegas BEI
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari proses perundingan I-EAEU FTA, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU).
Sebelumnya, kedua Menteri bertemu pada pertemuan bilateral pada 29 Mei 2025 di Jakarta, serta pertemuan lanjutan di sela-sela acara mendampingi Presiden menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) pada 20 Juni 2025, yang menghasilkan penandatanganan Joint Statement mengenai penyelesaian secara substansial dari Perundingan FTA tersebut.
Kedua Menteri menyampaikan apresiasi kepada Tim Perunding masing-masing atas capaian yang signifikan dalam proses perundingan, dan kembali menekankan komitmen kuat untuk segera memulai proses hukum domestik yang diperlukan guna menuju penandatanganan Indonesia-EAEU FTA.
“Kami menyambut baik hasil yang telah dicapai oleh Tim Perunding. Ini menandai langkah penting menuju finalisasi I-EAEU FTA,” ujar Menko Airlangga, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Jumat (11/7).
Menteri Slepnev juga menyampaikan pandangan serupa dan menegaskan kesiapan internal pihak EAEU untuk menyelesaikan proses legal bersama negara-negara anggota EAEU dalam waktu dekat.
“Tim kami siap menjalankan proses sesuai jadwal yang telah disepakati,” ujar Menteri Slepnev.
Kedua pihak menargetkan agar proses legal scrubbing dapat diselesaikan secepatnya, sehingga perjanjian dapat diselesaikan dan ditandatangani secara resmi pada Desember 2025.
Di tengah isu-isu proteksionisme perdagangan global, hubungan perdagangan Indonesia dan EAEU terus meningkat. Pada kuartal pertama 2025, total perdagangan Indonesia-EAEU melonjak sebesar 84,40% mencapai USD1,57 miliar. Sedangkan, dari sisi investasi, EAEU merealisasikan investasi senilai USD 273,7 juta ke Indonesia yang naik hingga dua kali lipat dibandingkan total realisasi pada 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait: