Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gunakan Timbangan Digital, Kemenhub Temukan Ribuan Truk Langgar ODOL

        Gunakan Timbangan Digital, Kemenhub Temukan Ribuan Truk Langgar ODOL Kredit Foto: Korlantas.polri.go.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Kemang mencatat sebanyak 1.410 kendaraan melanggar aturan over dimension dan over load (ODOL) dari total 23.867 kendaraan yang diperiksa sepanjang Januari hingga Juli 2025.

        Temuan tersebut menegaskan peran strategis UPPKB Kemang sebagai garda terdepan dalam pengawasan angkutan barang yang melebihi batas dimensi dan muatan. Lokasinya yang berada di jalur distribusi utama menuju Jakarta dan Tangerang menjadikan UPPKB ini simpul pengawasan penting dalam sistem logistik nasional.

        Baca Juga: Presiden Prabowo Soroti Serius Masalah Truk ODOL, Kemenhub Dorong Zero ODOL Demi Keselamatan Jalan

        Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menyampaikan bahwa UPPKB merupakan simpul vital dalam menjamin keselamatan transportasi jalan. 

        “Ini merupakan simpul pengawasan yang krusial untuk memastikan setiap angkutan barang dalam pergerakannya mematuhi ketentuan dimensi dan muatan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Aan dalam keterangan tertulis, Jumat (11/7/2025).

        Menurut Aan, Kemenhub terus memperkuat fungsi UPPKB melalui peningkatan fasilitas, teknologi, dan sumber daya manusia, termasuk penegakan hukum secara tegas dan konsisten. Saat ini, UPPKB Kemang telah terintegrasi dengan sistem Jembatan Timbang Online (JTO), aplikasi Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-E), serta pusat data Kemenhub.

        Baca Juga: Gak Ada Ampun, Truk ODOL Kini Dipantau Timbangan Otomatis di Jalan Tol

        Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Toni Tauladan, menyampaikan bahwa Kemenhub tengah menyiapkan pemasangan alat timbang dinamis atau Weigh in Motion (WIM) guna meningkatkan efisiensi dan mengurangi antrean di jembatan timbang. “Alat ini bisa meng-capture sambil kendaraan berjalan. Itu yang akan kami tindak lanjuti, tidak hanya di sini tapi juga di UPPKB lainnya,” ujar Toni.

        Dari sisi legislasi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw, mendorong agar Kemenhub memperkuat integritas sistem pengawasan jembatan timbang. Ia mengingatkan bahwa lemahnya pengawasan bisa membuka celah praktik ilegal. “Lemahnya pengawasan di Jembatan Timbang akan membuka celah bagi oknum melakukan transaksi ilegal agar truk ODOL bisa lolos,” katanya.

        Sebagai informasi, pengawasan terhadap kendaraan ODOL juga dilakukan secara nasional. Hingga semester I-2025, Ditjen Perhubungan Darat mencatat telah memeriksa 1.223.961 kendaraan, dengan 300.427 kendaraan atau sekitar 24,55% dinyatakan melanggar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: