Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rusia Tanggapi Ucapan Trump: Isyarat Lanjutkan Perang, Bukan Damai

        Rusia Tanggapi Ucapan Trump: Isyarat Lanjutkan Perang, Bukan Damai Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rusia memberikan respons dingin terhadap pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Trump diketahui mengumumkan akan melancarkan sanksi baru terhadap negara itu, bahkan mengirimkan sistem senjata tambahan untuk Ukraina.

        JUru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa langkah tersebut bisa intrepetasikan sebagai lampu hijau untuk kelanjutan konflik, bukan dorongan perdamaian dari Rusia-Ukraina.

        Baca Juga: Akali Sanksi Barat, Industri Rusia Gunakan Emas hingga Kripto untuk Pembayaran Internasional

        "Pernyataan Trump sangat serius. Beberapa di antaranya ditujukan langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin," ujar Peskov, dilansir dari Reuters, Rabu (16/7).

        Ia menambahkan bahwa pihaknya masih perlu waktu untuk menganalisis secara menyeluruh isi pernyataan dari Trump. Namun menurutnya, keputusan-keputusan yang telah dibuat bisa ditafsirkan oleh musuhnya sebagai isyarat untuk melanjutkan perang, bukan mencapai perdamaian.

        Sementara Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menyebut pernyataan tersebut sebagai sebuah ultimatum teatrikal yang tidak akan dianggap penting oleh Moskow.

        Adapun Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan bahwa memberikan ultimatum kepada negaranya adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan sia-sia dari Trump.

        Baca Juga: Sudah Tak Percaya, Trump Suarakan Keraguannya Soal Loyalitas Uni Eropa

        Ketegangan Moskow dan Washington kembali meningkat seiring dengan pendekatan keras sang presiden terhadap Rusia. Hal tersebut termasuk ancaman sanksi sekunder yang dapat menargetkan mitra dagang utama dari Rusia di Asia, Timur Tengah, dan Afrika.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: