OJK Catat Pembiayaan Multifinance Capai Rp531 Triliun, Kendaraan Bekas Jadi Bintang
Kredit Foto: Istimewa
Industri pembiayaan nasional terus menunjukkan tren pertumbuhan positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa hingga Mei 2025, total penyaluran pembiayaan oleh perusahaan multifinance mencapai lebih dari Rp531 triliun. Pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat menjadi motor penggerak utama, dengan dominasi wilayah Jawa dalam distribusinya.
“Kendaraan bermotor masih menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp408,37 triliun atau 76,85% dari total pembiayaan multifinance nasional,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/7/2025).
Baca Juga: OJK Ungkap Ada Investor Singapura Mau Caplok Perusahaan Multifinance Indonesia
Angka tersebut tumbuh 1,95% dibandingkan Mei tahun lalu (year on year/yoy). Di dalamnya, pembiayaan kendaraan baru mencatat outstanding piutang sebesar Rp234,18 triliun atau 44,07% dari total pembiayaan kendaraan, meski sedikit terkontraksi 0,24% yoy. Sementara kendaraan bekas menunjukkan pertumbuhan signifikan 10% yoy dengan nilai Rp117,55 triliun.
Kendaraan listrik turut menyumbang tren positif. Hingga Mei 2025, pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp18,07 triliun atau 3,40% dari total pembiayaan kendaraan, naik 2,03% secara bulanan (month to month/mtm).
Selain kendaraan, pembiayaan alat berat juga mencatat kinerja positif. Nilai outstanding mencapai Rp47,61 triliun, tumbuh 10,72% yoy dan 0,89% mtm. Namun, Agusman mengingatkan adanya tantangan dari volatilitas harga komoditas global dan dinamika perekonomian.
Baca Juga: OJK Beberkan 3 Multifinance dan 14 Pindar Tak Penuhi Ekuitas Minimum
“Program pemerintah seperti hilirisasi industri dan pembangunan infrastruktur dapat mendorong permintaan alat berat,” ujarnya.
Dari sisi geografis, Pulau Jawa masih mendominasi pembiayaan dengan nilai Rp294,23 triliun atau 55,37% dari total nasional. Wilayah di luar Jawa mencatat pembiayaan Rp237,14 triliun atau 44,63%. Papua Selatan menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi, melonjak 92,42% yoy dengan nilai pembiayaan Rp452,14 miliar.
Agusman menegaskan bahwa potensi multifinance di luar Jawa masih sangat besar dan bisa menjadi kunci dalam pemerataan akses keuangan di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: