Kredit Foto: Istimewa
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkenalkan lokomotif hasil reverse engineering dalam Jambore Indonesian Railways Cyclist Community (IRCC) di Balai Yasa Yogyakarta, Sabtu (19/7).
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana Kereta Api Indonesia, John Robertho menyampaikan bahwa inovasi dalam sektor transportasi menjadi langkah strategis untuk menjawab tuntutan mobilitas masyarakat yang terus meningkat.
Baca Juga: Tiga Stasiun Kereta Api Ini Kini Punya Face Recognition, Tak Perlu Lagi Cetak Tiket Fisik!
“Keberhasilan program reverse engineering ini merupakan hasil kerja keras Insan KAI di Balai Yasa Yogyakarta. Harapannya, ini dapat menghadirkan layanan kereta api yang lebih andal, efisien, dan aman,” jelas John.
Lokomotif yang dimodifikasi adalah CC 201 89 16. KAI melakukan pembaruan menyeluruh termasuk integrasi sistem teknologi baru untuk meningkatkan kinerja lokomotif yang telah beroperasi sejak 1980-an itu. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperbarui dan memodernisasi sarana perkeretaapian guna meningkatkan keandalan dan efisiensi layanan.
Lokomotif kini dilengkapi dengan medha excitation propulsion berbasis mikroprosesor, menggantikan sistem eksitasi lama yang bersifat elektro-mekanis. Teknologi itu mampu menghasilkan daya hingga 2.100 HP dengan respons yang lebih cepat dan sistem kontrol yang presisi.
Pembaruan juga meliputi penggantian generator dengan alternator DC. Hal itu akan menghasilkan tegangan lebih stabil dan hemat energi, serta mengurangi beban perawatan. Sistem ini meningkatkan performa di berbagai medan dan beban angkutan.
Teknologi medha excitation propulsion juga dilengkapi dengan Display TFT. Ia befungsi untuk memantau parameter teknis secara real-time, seperti tegangan, arus, hingga tekanan udara. Fitur ini mendukung pemeliharaan daring dan mempercepat penanganan gangguan teknis.
Seluruh proses reverse engineering dilakukan oleh tim ahli di Balai Yasa Yogyakarta. Setelah rampung, lokomotif telah melewati uji performa dan keselamatan dan dinyatakan siap digunakan untuk layanan penumpang maupun barang.
KAI ke depannya berencana memperluas penerapan teknologi medha excitation propulsion ke lokomotif lain sebagai bagian dari strategi jangka panjang menekan biaya perawatan serta meningkatkan keandalan operasional.
Selain reverse engineering, perusahaan juga memperkuat armada dengan mendatangkan 54 unit lokomotif baru tipe CC 205 dari Amerika Serikat. Lokomotif ini akan digunakan untuk angkutan batu bara dan logistik di Sumatera Selatan dan Lampung.
Baca Juga: KAI Buka Suara, Inilah Alasannya Tertibkan Empat Rumah di Semarang
Melalui kombinasi pengembangan sarana eksisting dan pengadaan baru, perusahaan terus mendorong transformasi layanan perkeretaapian nasional yang tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar