Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Naik, Ditopang Ketidakpastian Global dan Pelemahan Dolar AS

        Harga Emas Naik, Ditopang Ketidakpastian Global dan Pelemahan Dolar AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga emas menguat pada perdagangan di Jumat (18/7). Hal ini terjadi seiring pelemahan dolar dan berlanjutnya ketidakpastian ekonomi serta geopolitik yang mendorong permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.

        Dilansir dari Reuters, Senin (21/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:

        • Spot emas: naik 0,4% menjadi US$3.351,18.
        • Emas berjangka: ditutup naik 0,4% di US$3.358,30.
        • Platinum: turun 2% menjadi US$1.428,65.
        • Palladium: turun 1,6% ke US$1.259,09.
        • Perak: naik 0,3% ke US$38,23.

        Meski dolar relatif stabil, nilainya yang lebih lemah tetap membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri yang menggunakan mata uang lain.

        “Amerika Serikat jadi perhatian, kekhawatiran terhadap peningkatan utang dan perkembangan terbaru soal tarif global kemungkinan akan terus menjaga perhatian investor pada emas,” ujar Analis Logam Mulia Standard Chartered Bank, Suki Cooper.

        “Untuk saat ini, harga emas tampaknya memiliki level bawah yang kuat," tambahnya.

        Indonesia jadi sorotan menyusul kabar bahwa pihaknya masih menyusun rincian kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat.

        Sementara Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memberikan kabar bahwa kesepakatan yang "baik" masih mungkin dicapai dengan Jepang.

        Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump juga mematik kekhawatiran pasar menyusul beragam kritikannya soal suku bunga terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Pelaku pasar kini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun ini, dengan total penurunan sebesar 50 basis poin.

        Baca Juga: Petinggi Temasek Kunjungi Indonesia, Bahas Potensi Investasi dan Kerja Sama Energi Hijau

        Emas biasanya mendapat dorongan saat terjadi ketidakpastian ekonomi, serta saat suku bunga turun karena emas, sebagai aset tanpa imbal hasil, menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen pendapatan tetap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: