Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Menciut, Wijaya Karya (WIKA) Catat Rugi Rp1,66 Triliun di Semester I 2025

        Pendapatan Menciut, Wijaya Karya (WIKA) Catat Rugi Rp1,66 Triliun di Semester I 2025 Kredit Foto: Instagram/Wijaya Karya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) harus menelan pil pahit di semester I 2025. Merujuk laporan keuangan yang dirilis Selasa (22/7), emiten pelat merah di bidang konstruksi ini mencatat rugi bersih sebesar Rp1,66 triliun hingga 30 Juni 2025.

        Padahal, pada periode sama tahun lalu, WIKA masih membukukan laba bersih Rp401,95 miliar. Imbasnya, laba per saham dasar ikut terjun menjadi minus Rp41,71 dari sebelumnya Rp20,86.

        Baca Juga: Ambruk 75%, Laba Bersih Wijaya Karya Beton (WTON) Sisa Rp4,34 Miliar di Kuartal II 2025

        Tekanan utama datang dari sisi pendapatan yang menyusut 22,24% menjadi Rp5,85 triliun dari Rp7,53 triliun. Pada periode ini, segmen infrastruktur dan gedung menjadi penyumbang terbesar dengan Rp2,44 triliun, disusul industri Rp1,67 triliun, serta energi dan industrial plant Rp1,53 triliun. 

        Adapun sektor realti dan properti menyumbang Rp165,22 miliar, bisnis hotel Rp112,97 miliar, dan investasi Rp112,77 miliar. Secara geografis, pendapatan berasal dari Pulau Jawa Rp3,02 triliun dan dari luar Jawa Rp2,83 triliun.

        Baca Juga: Pefindo Tetapkan Peringkat Wijaya Karya (WIKA) di Level idSD, Ini Alasannya

        Beban pokok pendapatan memang berhasil ditekan menjadi Rp5,38 triliun dari sebelumnya Rp6,88 triliun. Namun, efisiensi ini belum cukup menahan penurunan laba kotor yang turun dari Rp645,52 miliar menjadi Rp472,55 miliar.

        Di sisi neraca, total aset WIKA ikut tergerus menjadi Rp59,03 triliun per 30 Juni 2025, dari Rp63,55 triliun pada akhir Desember 2024. Beban liabilitas mampu ditekan menjadi Rp48,87 triliun dari Rp51,68 triliun. Adapun ekuitas Perseroan menyusut ke angka Rp10,16 triliun, dari sebelumnya Rp11,87 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: