- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ambruk 75%, Laba Bersih Wijaya Karya Beton (WTON) Sisa Rp4,34 Miliar di Kuartal II 2025
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) harus puas dengan penurunan kinerja yang dicatatkan pada kuartal II 2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025 yang dirilis Selasa (22/7), WTON meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,34 miliar.
Perolehan tersebut ambruk tajam 75,74% dari Rp17,89 miliar yang dibukukan di periode sama tahun lalu. Imbasnya, laba bersih per saham dasar ikut terkoreksi dari Rp2,05 menjadi Rp0,50.
Kinerja pendapatan juga ikut melemah. Hingga akhir Juni 2025, pendapatan usaha WTON tercatat Rp1,56 triliun, merosot 28,76% dari Rp2,19 triliun per Juni 2024.
Baca Juga: RUPST WTON Sepakati Pembagian Dividen Rp6,53 Miliar hingga Perombakan Komisaris
Pendapatan ini didominasi oleh penjualan beton sebesar Rp1,37 triliun dan pendapatan jasa senilai Rp195,07 miliar. Jika dilihat secara geografis, pasar di Pulau Jawa menyumbang Rp823,84 miliar, sementara luar Jawa berkontribusi Rp745,46 miliar.
Beban pokok pendapatan WTON memang turun dari Rp2,05 triliun menjadi Rp1,47 triliun. Namun, ini belum cukup menahan tergerusnya laba bruto yang juga menyusut dari Rp145,11 miliar menjadi Rp90,82 miliar.
Beban-beban lainnya juga masih terkendali. Beban umum dan administrasi sedikit berkurang menjadi Rp76,35 miliar dari Rp77,01 miliar. Beban pengembangan bisnis turun ke Rp819,13 juta dari sebelumnya Rp851,16 juta, dan beban pemasaran menyusut menjadi Rp259,30 juta dari Rp519,14 juta.
Baca Juga: Tantangan 2024 Tak Surutkan Langkah, Begini Strategi Bisnis Wijaya Karya Beton Tahun Ini
Meski begitu, laba usaha tetap menurun signifikan ke Rp13,38 miliar, jauh dari Rp66,73 miliar yang dikantongi pada semester I 2024.
Dari sisi neraca, WTON juga mencatatkan penurunan aset menjadi Rp6,70 triliun per 30 Juni 2025, dibandingkan Rp7,19 triliun di akhir Desember 2024. Liabilitas Perseroan berhasil ditekan dari Rp3,50 triliun menjadi Rp3,01 triliun. Sementara ekuitas tetap stabil di angka Rp3,68 triliun, tidak berubah dibandingkan posisi pada akhir Desember 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement