Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Senator Destita Dukung Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Apotek Desa Jadi Garda Terdepan Layanan Kesehatan

        Senator Destita Dukung Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Apotek Desa Jadi Garda Terdepan Layanan Kesehatan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Bengkulu -

        Senator DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menyatakan dukungannya terhadap peluncuran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang hari ini diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia.

        Koperasi yang diluncurkan oleh presiden Prabowo Subianto dari di Jawa Tengah, Senin (21/7) ini juga telah hadir di Bengkulu, salah satunya di Kelurahan Pagar Dewa, Kota Bengkulu.

        Menurut Destita, keberadaan koperasi Merah Putih ini sangat strategis dalam membangkitkan ekonomi masyarakat dari tingkat paling bawah, terutama di kawasan pedesaan. 

        "Kita tentu mendukung penuh inisiatif koperasi Merah Putih ini. Harapannya, koperasi desa dan kelurahan bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa secara mandiri, inklusif, dan berkelanjutan," ujarnya.

        Baca Juga: BNI Telah Siapkan Berbagai Solusi Keuangan untuk Perkuat Koperasi Desa

        Sebagai seorang apoteker, Senator Destita memberi perhatian khusus terhadap unit usaha Apotek Desa yang menjadi bagian dari model bisnis Kopdes Merah Putih. Ia menyebut, Apotek Desa memiliki potensi besar sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang sangat dibutuhkan masyarakat desa.

        "Apotek desa ini penting, karena bisa menjembatani keterbatasan akses masyarakat desa terhadap obat-obatan yang berkualitas. Namun tentu saja, pelaksanaannya harus sesuai dengan regulasi kefarmasian yang berlaku," tegas Destita.

        Senator lulusan Universitas Indonesia ini menekankan keberhasilan apotek desa tidak hanya soal penyediaan obat, tetapi juga menyangkut pengelolaan, distribusi, hingga keterlibatan tenaga kefarmasian. 

        "Kita harus pastikan pengadaannya tepat, pelayanannya profesional, dan melibatkan apoteker. Selain itu, perlu juga melihat kondisi riil desa seperti ketersediaan SDM, pola penyakit yang umum terjadi, hingga kemungkinan kerja sama dengan klinik desa atau layanan kesehatan lainnya," tambahnya.

        Anggota Komite III yang membidangi kesehatan itu juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, organisasi profesi, maupun masyarakat desa untuk aktif dalam menyosialisasikan dan menyusun mekanisme apotek desa ini secara bersama-sama. 

        "Saya siap berperan, baik sebagai apoteker maupun sebagai anggota DPD RI, untuk ikut menyusun arah kebijakan dan model pengelolaan apotek desa. Ini penting agar inisiatif koperasi Merah Putih benar-benar memberi manfaat nyata bagi rakyat desa," kata Destita.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Istihanah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: