Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Stabil, Pasar Tunggu Kepastian Negosiasi Uni Eropa-AS

        Harga Minyak Stabil, Pasar Tunggu Kepastian Negosiasi Uni Eropa-AS Kredit Foto: WE are
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak nyaris tak berubah pada perdagangan Rabu (23/7). Hal ini terjadi seiring pelaku pasar mencermati perkembangan negosiasi dagang yang terjadi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

        Dilansir dari Reuters, Kamis (24/7), Minyak Brent turun tipis 0,12% menjadi US$68,51. Sementara Minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,09% ke US$65,25.

        Baca Juga: Kolaborasi Patra Drilling Contractor dan Huawei Hadirkan Teknologi PV Microgrid untuk Industri Migas Hijau

        Pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya semakin dekat dengan kesepakatan dagang yang akan mengenakan tarif umum sebesar 15% terhadap barang-barang zona euro yang masuk ke AS. Dengan ini, blok tersebut bisa menghindari tarif 30% yang sebelumnya direncanakan mulai berlaku 1 Agustus.

        Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump juga mengumumkan bahwa AS dan Jepang telah mencapai kesepakatan yang memangkas tarif impor mobil dan menghindarkan Jepang dari tarif tambahan lainnya, dengan imbalan paket investasi dan pinjaman ke AS senilai US$550 miliar.

        “Kesepakatan dagang dengan Jepang bisa menjadi template bagi kesepakatan serupa dengan negara lain,” ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow.

        “Namun, pasar tetap waspada terhadap hasil perundingan AS dengan Uni Eropa dan China," ungkapnya.

        Baca Juga: Soal Volume Impor Migas dari AS, Airlangga: Lihat Kebutuhan Indonesia

        Adapun Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun sebesar 3,2 juta barel dalam sepekan terakhir menjadi 419 juta barel.

        Sementara ekspor minyak mentah AS naik 337.000 barel per hari menjadi 3,86 juta barel per hari, sementara impor bersih minyak mentah AS turun sebesar 740.000 barel per hari.

        Baca Juga: Promosikan Inovasi Sawit dan Dukungan pada UMKM, BPDP Hadir di FHI 2025

        Baca Juga: Festival Cokelat 2025 dan Geopark Night Specta Vol 7.0

        Adapun AS menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi terhadap minyak Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina. Uni Eropa juga telah menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Moskow, termasuk penurunan batas harga minyak Rusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: