Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan Roko Batangan HMSP Turun, Produk Bebas Asap Malah Naik 34,3%

        Penjualan Roko Batangan HMSP Turun, Produk Bebas Asap Malah Naik 34,3% Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Philip Morris International (PMI), induk usaha PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), mencatat penjualan rokok di Indonesia sebesar 38,6 miliar batang sepanjang semester I/2025, turun dari 39,4 miliar batang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh penyesuaian strategi komersial di segmen rokok tier 1 sejak kuartal IV/2024.

        Pada kuartal II/2025, volume penjualan rokok tercatat 18,5 miliar batang, turun dari 19,4 miliar batang pada kuartal II/2024. Meski berdampak pada perlambatan pendapatan bersih, PMI menyatakan bahwa strategi tersebut tidak memengaruhi laba operasional secara signifikan.

        Di sisi lain, segmen produk bebas asap menunjukkan pertumbuhan positif. Penjualan heated tobacco units (HTU) di Indonesia naik 34,3% secara tahunan, dari 0,5 miliar unit menjadi 0,7 miliar unit selama paruh pertama 2025.

        Baca Juga: Suntik Dana Rp5,3 Triliun, Inovasi Tembakau Bebas Asap Sampoerna (HMSP) Ubah Ekosistem Industri

        Presiden Direktur HMSP Ivan Cahyadi menyampaikan bahwa perusahaan berkomitmen memperluas portofolio produk berbasis inovasi ilmiah. Portofolio ini mencakup perangkat IQOS dengan batang TEREA, BONDS by IQOS, rokok elektrik VEEV, dan kantong nikotin ZYN.

        Sebagai bagian dari strategi pengembangan, HMSP telah menginvestasikan US$330 juta atau sekitar Rp5,3 triliun pada 2023 untuk membangun pabrik produk bebas asap di Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini merupakan yang pertama milik PMI di Asia Tenggara dan ketujuh secara global.

        Ivan menyatakan bahwa kehadiran fasilitas produksi tersebut menandai posisi strategis Indonesia, tidak hanya sebagai pasar utama, tetapi juga sebagai pusat inovasi global untuk produk tembakau alternatif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: