Kredit Foto: Unsplash/Andre Francois Mckenzie
Harga bitcoin turun tajam pada Minggu (3/8). Hal ini menyusul kekhawatiran pasar terhadap dampak inflasi akibat tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Coindesk, Senin (4/8), harga bitcoin menyentuh level serendah US$112.000. Meski demikian, aset kripto terbesar itu kemudian pulih dan diperdagangkan mendekati US$114.000.
Baca Juga: Dulu Rugi, Indokripto (COIN) Kini Kantongi Laba Miliaran di Semester I 2025
Penurunan ini terjadi seiring dengan penguatan indeks dolar yang mencatat kenaikan selama empat pekan berturut-turut. Hal ini mencerminkan kemungkinan pengetatan kondisi keuangan global. Situasi ini juga membuat investor cenderung mengurangi eksposur terhadap aset berisiko, termasuk mata uang kripto.
Peneliti Senior Brookings Institution, Robin Brooks mengatakan bahwa tanda-tanda inflasi yang dipicu oleh tarif menjadi faktor utama penguatan dolar.
“Ada banyak alasan yang dikemukakan soal mengapa dolar sempat melemah tahun ini. Tapi intinya sederhana: tarif diharapkan memicu inflasi, dan itu baru mulai terlihat sekarang. Inflasi sedang datang,” kata Brooks.
Trump sebelumnya mengumumkan kebijakan tarif universal sebesar 10%. Namun negara-negara dengan nilai ekspor lebih besar ke negaranya akan dikenai tarif minimal 15%. Kebijakan tersebut memperluas cakupan tarif yang sebelumnya diumumkan awal tahun ini.
Data ekonomi terbaru juga menunjukkan bahwa tarif tersebut mulai berdampak pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti. Indeks tersebut inti naik 2,8% secara tahunan pada Juni, meningkat dari 2,6% pada Mei.
Baca Juga: Negara Ini Resmi Larang Kripto Bitcoin Cs: Kepemilikan, Perdagangan, hingga Mining Kini Ilegal
Kenaikan inflasi ini diperkirakan akan mempersulit bank sentral untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Federal Reserve baru-baru ini mempertahankan suku bunga di level 4,25%. Hal ini mengecewakan pasar yang berharap adanya pemangkasan suku bunga pada September.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: