- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Minta Ampun! Dirut KAI Terunduk, Setelah 80 Perjalanan Dibatalkan Karena Kereta Anjlok
Kredit Foto: KAI
Sebanyak 80 perjalanan kereta api dibatalkan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat, 1 Agustus 2025. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan yang terjadi. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengakui insiden tersebut berdampak besar terhadap pelanggan.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek.
KAI menyebutkan bahwa lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen telah dikerahkan sejak kejadian untuk mengevakuasi rangkaian, memperbaiki jalur, dan melakukan rekayasa pola operasi. Evakuasi kereta selesai Sabtu, 2 Agustus pukul 07.00 WIB. Jalur kembali dapat dilintasi mulai Minggu, 3 Agustus pukul 10.57 WIB oleh KA Argo Lawu dengan kecepatan terbatas.
Baca Juga: Tumbuh Minimalis, KAI Bukukan Laba Rp1,17 Triliun Sepanjang Semester I 2025
Dampak gangguan ini cukup signifikan. Selain 80 perjalanan yang dibatalkan, sebanyak 42 perjalanan dialihkan melalui jalur memutar Purwokerto–Kroya–Bandung. Per 3 Agustus pukul 09.15 WIB, KAI telah memproses pembatalan 22.664 tiket untuk perjalanan 1–3 Agustus. Di sisi lain, sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk.
KAI memberikan pengembalian dana 100% kepada pelanggan yang terdampak, dengan masa pengajuan refund hingga 7x24 jam setelah jadwal keberangkatan. Selain itu, perusahaan juga memberikan service recovery untuk keterlambatan signifikan.
Baca Juga: Tiket Kereta Diskon 30% Hampir Ludes! KAI Borong 3,1 Juta Penumpang dengan Harga Murah Meriah
Didiek mengakui layanan di lapangan masih perlu peningkatan. “Kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, terutama bagi yang mengalami keterlambatan signifikan saat berada di atas kereta, menunggu kepastian waktu keberangkatan, hingga mengantre untuk proses refund di stasiun,” lanjutnya.
Saat ini, KAI masih memberlakukan pembatasan kecepatan 60 km/jam di lokasi kejadian, yang akan ditingkatkan secara bertahap. Proses investigasi penyebab anjlokan tengah dilakukan oleh DJKA Kemenhub dan KNKT. Seluruh jajaran direksi KAI turun langsung ke lokasi sejak hari pertama untuk memastikan penanganan berjalan cepat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: