Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perempuan Berperan Penting dalam Pengembangan UMKM dan Wirausaha RI

        Perempuan Berperan Penting dalam Pengembangan UMKM dan Wirausaha RI Kredit Foto: KemenKopUKM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Kementerian (Sesmen) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Arif Rahman Hakim, menilai perempuan memegang peranan penting dalam pengembangan UMKM dan wirausaha di Indonesia.

        Dirinya menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Muslimah Pengusaha Se-Indonesia (Alisa Khadijah) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) kedua di Semarang, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: PAMPI Umumkan Pengurus dan Pengawas Baru Masa Jabatan 2025–2028 dalam Rapat Umum Anggota

        Arief melanjutkan, dari 17 juta populasi pengusaha UMKM, proporsi pengusaha perempuan mencapai 59 persen berdasarkan Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM RI.

        "Lewat kontribusi UMKM terhadap PDB nasional yang mencapai lebih dari 60 persen, ini jelas bukan sekadar angka. Melainkan bukti nyata bahwa perempuan, termasuk para muslimah, adalah aktor penting dalam pembangunan ekonomi nasional," ujarnya, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (6/8).

        Sesmen Arif menegaskan bahwa  penguatan UMKM perempuan sama dengan memperkuat fondasi ekonomi rumah tangga, daerah, hingga negara.

        Namun, Sesmen Arif menambahkan, masyarakat juga harus jujur melihat tantangan besar yang masih dihadapi oleh para pengusaha perempuan, termasuk muslimah, di antaranya terkait keterbatasan akses permodalan dan pasar.

        "Data OJK tahun 2024 menyebutkan bahwa hanya 18 persen UMKM perempuan yang terakses keuangan formal, padahal proporsi pengusaha perempuan lebih dominan," ujarnya.

        Untuk itu, Sesmen Arif melanjutkan, Kementerian UMKM terus mendorong berbagai program yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan, di antaranya pelatihan dan pendampingan UMKM bagi pengusaha mikro perempuan, hingga akses pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KUR Syariah.

        "Sampai 28 Juli 2025, penyaluran KUR secara total telah mencapai Rp154,1 triliun kepada 2,64 juta debitur, dengan jumlah pengusaha perempuan mencapai 1,25 juta atau sebesar 51,2 persen dari total UMKM penerima KUR," ujarnya.

        Sesmen Arif menambahkan, untuk memperkuat ekosistem wirausaha, pemerintah secara khusus memasukkan wirausaha perempuan sebagai salah satu konsep tematik dalam Rancangan Peraturan Presiden terkait Kewirausahaan yang saat ini sedang disusun.

        Sebagai wujud komitmen Kementerian UMKM terhadap kontribusi perempuan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, dilakukan juga penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Alisa Khadijah-ICMI terkait sinergi program pemberdayaan perempuan pengusaha mikro, kecil, menengah, dan kewirausahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: