Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
HSBC menaikkan proyeksi harga perak untuk 2025, 2026, dan 2027. Hal ini menyusul dukungan kuat dari harga emas yang tinggi serta permintaan aset safe-haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Dilansir Senin (11/7), HSBCÂ kini memperkirakan harga perak rata-rata sebesar US$35,14 pada 2025, US$33,96 pada 2026, dan US$31,79 pada 2027.
Baca Juga: Freeport Bakal Pasok 10 Ton Perak per Tahun ke Pabrik Solder Lokal
Bank tersebut menilai kenaikan harga perak saat ini lebih dipengaruhi hubungan eratnya dengan emas dibanding faktor fundamental. Harga emas yang mencetak rekor telah memberikan tarikan gravitasi kuat bagi perak menyusul perang dagang yang dipicu tarif dari Amerika Serikat (AS).
Adapun meski harga perak melonjak, pihaknya memperkirakan permintaan industri bisa sedikit menurun tahun ini setelah empat tahun pertumbuhan rekor.
Namun, penurunan tersebut dinilai terbatas dan diproyeksikan pulih pada 2026. Sebaliknya, permintaan perhiasan dan peralatan makan perak diperkirakan melemah akibat harga tinggi, sementara permintaan koin dan batangan tertekan pembelian kuat di masa lalu serta harga yang mahal.
Dari sisi pasokan, produksi tambang perak diperkirakan terus meningkat meski dengan laju yang moderat. HSBC memproyeksikan defisit pasokan perak sebesar 206 juta ons pada 2025, yang akan menyempit menjadi 126 juta ons pada 2026.
Baca Juga: Pabrik Perakitan Lokal GAC Aion di Purwakarta Targetkan Produksi 20.000 Unit Mobil Per Tahun
Bank tersebut juga mencatat pelemahan dolar pada tahun ini menjadi sentimen positif bagi perak, sementara perdebatan terkait pemangkasan suku bunga dan kebijakan bank sentral global akan tetap memengaruhi harga ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: