Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Dunia Stabil, Pasar Tunggu Pertemuan Trump-Putin Soal Ukraina

        Harga Minyak Dunia Stabil, Pasar Tunggu Pertemuan Trump-Putin Soal Ukraina Kredit Foto: Pixabay/jdblack
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak mentah dunia ditutup mendatar pada perdagangan di Senin (11/8). Hal ini terjadi seiring investor menunggu hasil pembicaraan dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Keduanya akan bertemu untuk membahas hal terkait perang di Ukraina.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (12/8), Minyak Brent naik tipis 0,06% menjadi US$66,63. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,13% ke US$63,96.

        Baca Juga: Ant Group Bantah Luncurkan Stablecoin Yuan Berbasis Logam Mulia Bareng China

        Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di 15 Agustus. Hal tersebut untuk merundingkan akhir perang Ukraina. Trump sendiri menyebut bahwa kedua belah pihak mungkin perlu menyerahkan sebagian wilayah untuk mengakhiri konflik.

        Pertemuan tersebut akan dilakukan di tengah meningkatnya tekanan terhadap Rusia. Tekanan itu termasuk ancaman sanksi yang lebih berat, termasuk untuk harga minyak negara itu, jika kesepakatan damai tidak tercapai.

        “Pelemahan harga minyak baru-baru ini tertahan karena pasar menunggu pertemuan penting pada Jumat,” ujar Analis StoneX, Alex Hodes.

        Adapun India belakangan menunjukkan permintaan minyak yang berada di bawah ekspektasi. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+) diperkirakan akan menahan rencana kenaikan produksi kecuali terjadi gangguan pasokan besar yang tak terduga.

        Produksi minyak organisasi itu meningkat pada lalu sesuai kesepakatan untuk menambah pasokan, meski kenaikannya dibatasi oleh pemangkasan tambahan dari Irak dan serangan drone ke ladang minyak di Kurdi.

        Adapun Exxon Mobil bersama konsorsiumnya memulai produksi minyak mentah lebih cepat empat bulan dari jadwal di kapal produksi, penyimpanan, dan pembongkaran (FPSO) keempat di Guyana.

        Baca Juga: Bursa Asia Variatif, Pasar Saham Nantikan Kejelasan Negosiasi China-AS

        Dari China, Biro Statistik Nasional baru-baru ini menunjukkan harga produsen (PPI) turun lebih besar dari perkiraan pada Juli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: