- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pemerintah Paksa Produsen EV Bangun Pabrik di RI, Rachmat Kaimuddin: Dua Pabrik Baterai Sudah Siap
Kredit Foto: Bukalapak
Pemerintah akan menghapus insentif bea masuk impor kendaraan listrik Completely Built Up (CBU) atau yang diimpor dalam kondisi utuh mulai akhir 2025. Kebijakan ini diambil untuk mendorong pabrikan membangun fasilitas produksi dan perakitan komponen kendaraan listrik di dalam negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Rachmat Kaimuddin, menegaskan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi industrialisasi seiring berkembangnya ekosistem kendaraan listrik nasional.
”Jadi, memang program kita yang 2024-2025 itu untuk tadi buka pasar dulu,” ujar Rachmat dalam Kickoff Meeting and Media Briefing Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025**, di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga: Penjualan BEV dari China Naik Drastis karena Stok Melimpah dan Perang Harga
Rachmat mengatakan, saat ini Indonesia telah memiliki dua pabrik baterai kendaraan listrik yang beroperasi untuk memenuhi kebutuhan industri, yakni pabrik baterai Nickel Manganese Cobalt (NMC) milik PT HLI Green Power yang berlokasi di Karawang, Jawa Bara dan pabrik Lithium Ferro Phosphate (LFP) di Klapanunggal, Bogor, milik PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia.
Selain itu, ia menyebut bahwa Indonesia juga memiliki keunggulan sumber daya, dengan cadangan nikel mencapai 25–30 persen dari total cadangan global. Nikel merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik jenis NMC.
”Hari ini kita punya pabrik NMC, kita juga punya pabrik LFP. Tapi, dua-duanya kita pastikan, karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang sama, yang berbeda, lah, ya. Ada hal-hal yang diperlukan,” tambahnya.
Baca Juga: Carsurin (CRSN) Dorong Industri EV Indonesia Bersiap Hadapi Era Pasca Subsidi
Keberadaan pabrik ini pun siap menyuplai pabrikan mobil listrik di tanah air.
”HLI dan Gotion itu juga udah produksi. Cuman memang belum full. Setau saya itu ABC (juga sudah produksi) tapi masih kecil. Gotion itu LFP yang dipakai Wulling,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo