Presiden Prabowo Siap Bangun Sekolah Taruna Nusantara Terintegrasi untuk Putus Rantai Kemiskinan
Kredit Foto: TV Parlemen
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan absolut melalui pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
Dalam pidato kenegaraan pertama pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI pada Jumat (15/8/2025) Presiden memaparkan sejumlah program strategis, mulai dari pendirian sekolah rakyat, penguatan sekolah unggulan, hingga penambahan fakultas kedokteran di berbagai daerah.
“Salah satu upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan absolut adalah kita membentuk sekolah rakyat. Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 sekolah rakyat. Kita harapkan tahun depan akan menjadi 200, tahun selanjutnya akan menjadi 300, dan seterusnya,” ujar Presiden.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Ditargetkan Ada di 159 Lokasi pada September 2025
Sekolah rakyat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat dari kelompok pendapatan terendah, yaitu desil 1 dan 2. Para siswa akan diasramakan dan diberikan pendidikan berkualitas agar memiliki kesempatan memperbaiki masa depan.
“Anak-anak yang miskin, kalau orang tuanya miskin, mereka tidak perlu untuk terus miskin. Ini yang kita telah upayakan dan sedang kita kerjakan sekarang,” tegasnya.
Selain sekolah rakyat, pemerintah juga fokus pada pengembangan sekolah unggulan Garuda untuk mengejar ketertinggalan di bidang sains dan teknologi. Tahun ini direncanakan membangun 20 sekolah unggulan Garuda dan 80 sekolah unggulan Garuda transformasi yang merupakan hasil peningkatan sekolah-sekolah yang sudah ada.
“Kami juga akan menambah SMA Taruna Nusantara terintegrasi di seluruh pelosok negeri,” kata Presiden.
Tak hanya itu, pemerintah juga menambah kapasitas pendidikan kedokteran untuk mengatasi kekurangan tenaga medis. Tahun ini akan dibuka 148 program studi di 57 fakultas kedokteran, terdiri dari 125 prodi spesialis, 23 prodi subspesialis, 25 prodi umum, dan prodi kedokteran gigi.
Di sektor infrastruktur pendidikan, pemerintah menargetkan renovasi lebih dari 13.000 sekolah dan 1.400 madrasah pada tahun ini. Untuk mendukung pemerataan kualitas belajar, 288.000 smart platform atau smart TV akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di daerah tertinggal, sehingga siswa tetap bisa belajar dari guru-guru terbaik secara virtual.
“Pendidikan sangat penting. Tahun ini adalah permulaan. Tahun depan kita akan mencari anggaran tambahan untuk menambah jumlah sekolah yang direnovasi,” tutur Presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait: