Kredit Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Amerika Serikat (AS) dinilai memberikan karpet merah dalam pertemuan tingkat tinggi dengan Rusia. Padahal pertemuan itu diharapkan akan memihak kepada Ukraina.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pertemuan tersebut telah menghasilkan kesepakaan yang hampir sepakati oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal ini terkait dengan perangnya dengan Ukraina.
Baca Juga: Bertemu Putin di Alaska, AS Buka Kemungkinan Mau Berbisnis dengan Rusia, 'Dia Bawa Banyak Pebisnis'
Dalam hal ini, mereka rupanya menginginkan sebagian wilayah dari Ukraina. Hal tersebut jelas ditolak dengan tegas oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak dapat menyerahkan wilayah tanpa perubahan konstitusi.
Adapun Mantan Duta Besar Jerman Bagi Amerika Serikat, Wolfgang Ischinger mengatakan bahwa lampu hijau untuk tuntutan itu merupakan sebuah karpet merah bagi Putin.
“Putin mendapat karpet merah dari Trump, sementara Trump tidak mendapatkan apa-apa," ungkapnya di X, dilansir Minggu (17/8).
Bagi Putin, sekadar bisa duduk dalam pertemuan itu sudah dianggap kemenangan, mengingat dirinya terisolasi dari Barat. Hal ini semakin nyata meningat ia bahkan hanya sepekan sebelumnya masih menghadapi ancaman sanksi baru dari Washington.
Adapun Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan akhir perang kini lebih dekat dari sebelumnya berkat inisiatif Trump. Namun ia menegaskan akan menjatuhkan lebih banyak sanksi jika perang tetap dilanjutkan oleh Rusia.
Baca Juga: Putin Melarang Seragam Tentara Rusia Tak Boleh Impor!
Ukraina juga menurutnya harus memiliki jaminan keamanan mutlak, tanpa batasan terhadap angkatan bersenjatanya maupun hak untuk bergabung dengan NATO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: