Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bank Ogah Beri Pinjaman, Mercedes-Benz Beri Diskon hingga Rp1,5 Miliar!

        Bank Ogah Beri Pinjaman, Mercedes-Benz Beri Diskon hingga Rp1,5 Miliar! Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mercedes-Benz Thailand menerapkan metode penetapan harga baru dengan menawarkan diskon untuk mobil premium guna mendongkrak penjualan domestik di tengah pasar yang stagnan.

        Penyesuaian harga diperlukan selama paruh kedua tahun ini karena perusahaan terus menghadapi tantangan yang disebabkan perlambatan ekonomi dan daya beli konsumen yang lemah, serta faktor eksternal seperti dampak konflik geopolitik.

        Presiden dan CEO Mercedes-Benz Thailand Martin Schwenk mengatakan diskon, mulai dari 100.000 baht (sekitar Rp50 juta) hingga hampir 3 juta baht (sekitar Rp1,5 miliar).

        Diskon ini diyakini akan memudahkan calon pembeli untuk memutuskan pembelian mobil premium di saat mereka kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank dan perusahaan pembiayaan mobil.

        "Kami berharap pendekatan penetapan harga ini dapat mendongkrak penjualan dan memperkuat daya saing kami," ujarnya.

        Untuk diketahui, banyak bank di Thailand enggan memberikan pinjaman karena khawatir akan kredit macet di tengah tingginya tingkat utang rumah tangga di negara ini.

        Perusahaan juga membantu nasabah dengan mencoba membujuk bank untuk melonggarkan kriteria pinjaman. Mercedes-Benz sedang bersiap meluncurkan CLA 250+ di Motor Expo 2025 pada bulan Desember tahun ini.

        Total penjualan mobil domestik di Thailand diperkirakan akan tetap stagnan pada tahun 2025, terutama disebabkan oleh perlambatan ekonomi dan daya beli konsumen yang lemah, kata Kai-Uwe Trillenberg, wakil presiden pemasaran dan penjualan Mercedes-Benz (Thailand).

        Dampak kebijakan tarif baru Presiden AS Donald Trump juga dapat memengaruhi penjualan karena telah berdampak luas pada ekonomi global, ujarnya.

        "Meskipun Thailand berhasil bernegosiasi dengan AS untuk menurunkan tarif dari 36% menjadi 19%, para pelaku bisnis tetap khawatir tentang dampaknya," kata Bapak Trillenberg.

        Total penjualan mobil di Thailand mencapai 572.000 unit pada tahun 2024, turun 24% dibandingkan tahun sebelumnya,

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: