Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SWF Bisa Jadi Pembeda Indonesia di Tengah Fragmentasi Investasi Global

        SWF Bisa Jadi Pembeda Indonesia di Tengah Fragmentasi Investasi Global Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sovereign Wealth Fund seperti Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA) dinilai bisa menjadi pembeda Indonesia di tengah fragmentasi iklim investasi global.

        Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan keberadaan SWF membantu menjaga pipeline investasi asing tetap hidup ketika biaya modal global dan ketidakpastian masih tinggi.

        "Peran SWF sebagai alat penarik yang menurunkan risiko proyek dan mempercepat financial close,” katanya.

        Josua mengatakan peran SWF harus dikombinasikan dengan kepastian regulasi dan insentif selektif agar bisa berperan maksimal. Ia menerangkan, SWF bisa berperan dalam beberapa hal.

        Pertama sebagai co-investment atau anchor di proyek dengan risiko konstruksi tinggi tetapi memiliki dampak ekonomi besar. Ini misalnya di sektor hilirisasi mineral dan kawasan industri.

        Kedua sebagai asset-recycling untuk membebaskan fiskal dari aset brownfield dan memutar dana ke aset hijau. Ketiga, sebagai credit enhancement atau guarantee untuk proyek dengan mismatch tenor.

        Akumulasi Penanaman Modal Asing (PMA) Semester I-2025 mencapai Rp432,6 triliun. Ini bahkan lebih tinggi dari Semester I-2024 yang sekitar Rp363,3 triliun.

        Dengan pipeline hilirisasi mineral yang masih dominan dan belanja modal pemerintah yang mendorong komponen investasi pada PDB di Q2-2025, ia memperkirakan PMA penuh di 2025 berada di kisaran Rp880-930 triliun.

        "Lima negara asal PMA utama adalah Singapura, Hong Kong RRT, Tiongkok, AS, dan Malaysia. Ini mengindikasikan continued interest pada rantai pasok ASEAN, logistik, dan telekomunikasi,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: