Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Terdapat sekitar 104 ribu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia potensial untuk terlibat dalam Program 3 Juta Rumah berdasarkan Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT).
“Sebanyak 35 ribu UMKM di antaranya bergerak di bidang konstruksi hunian termasuk di dalamnya pengembang kecil, kontraktor, dan jasa-jasa pendukung konstruksi perumahan, serta 69 ribu UMKM supplier material bahan bangunan,” ucap Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Kamis (21/8).
Baca Juga: Menpar Dampingi Wapres Gibran dalam Event Pacu Jalur 2025
Ia menambahkan, UMKM ekosistem perumahan yang telah terdata di SIDT akan menjadi sasaran utama program pembinaan dan pendampingan untuk memperluas kesempatan terlibat dalam program pembangunan 3 juta rumah.
“Apabila kita mampu memfasilitasi 104 ribu UMKM tersebut sehingga kapasitas usahanya meningkat dan usahanya berkembang, maka diharapkan akan memberikan dampak yang besar bagi perekonomian dan menciptakan dampak nyata bagi ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Sementara terkait akses pembiayaan bagi UMKM yang terlibat dalam Program 3 Juta Rumah, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dengan sasaran utama penerima KUR ini adalah UMKM ekosistem perumahan.
“Dengan insentif berupa bunga 6 persen dan plafon mencapai Rp500 juta akan sangat membantu UMKM untuk menambah permodalan dalam mengerjakan proyek pembangunan perumahan. Kami akan melakukan kegiatan pendampingan untuk memastikan sebanyak mungkin UMKM perumahan dapat memanfaatkan insentif ini,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya