Kredit Foto: Sufri Yuliardi
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK) milik Hermanto Tanoko, resmi masuk ke dalam FTSE Global Equity Index Series (FTSE GEIS) yang diumumkan FTSE Russell pada 22 Agustus 2025.
Keanggotaan CLEO akan efektif berlaku setelah penutupan perdagangan pada Jumat, 19 September 2025 dan mulai dihitung sejak Senin, 22 September 2025.
Langkah ini menjadikan CLEO semakin diperhitungkan di kancah internasional, setelah sebelumnya per Maret 2025 perseroan telah masuk MSCI Global Index. Masuknya CLEO ke FTSE GEIS memberi eksposur lebih luas ke investor institusi global yang menjadikan indeks tersebut sebagai acuan investasi.
Baca Juga: Penjualan CLEO Milik Hermanto Tanoko Tembus Rp1,37 Triliun hingga Akhir Juni 2025
Presiden Direktur CLEO, Melisa Patricia, menyatakan pencapaian ini merupakan pengakuan atas konsistensi kinerja perseroan.
“Kami menyambut baik masuknya CLEO ke dalam indeks FTSE Global Equity Index Series. Pencapaian ini bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga cerminan dari konsistensi kinerja dan kepercayaan pasar terhadap strategi jangka panjang Perseroan,” ujar Melisa dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).
Sebagaimana diketahui, FTSE GEIS merupakan indeks saham global bergengsi yang dimiliki London Stock Exchange (LSE) dan digunakan oleh investor institusional di seluruh dunia. Kehadiran CLEO di indeks ini membuka peluang masuknya aliran modal asing melalui instrumen investasi berbasis indeks.
Kinerja keuangan CLEO menunjukkan fundamental yang solid, diman pada kuartal II-2025, perusahaan membukukan penjualan Rp1,37 triliun atau tumbuh 5,4% secara tahunan (year on year), dengan laba bersih tahun berjalan mencapai Rp206,6 miliar.
Baca Juga: Emiten Air Minum CLEO Kantongi Laba Rp116,5 Miliar di Q1 2025, Segmen Ini Penopangnya
Selain pencapaian di pasar modal, CLEO juga terus melakukan ekspansi bisnis. Tahun ini, perseroan menargetkan penyelesaian tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru untuk memperkuat distribusi di wilayah potensial.
“Dengan keyakinan yang kuat, CLEO terus melangkah secara strategis dan konsisten sebagai bentuk investasi jangka panjang,” kata Melisa.
Masuknya CLEO ke FTSE GEIS mempertegas pengakuan internasional terhadap prospek pertumbuhan dan likuiditas saham perseroan di tengah persaingan ketat industri AMDK.
Sebagai informasi, dalam penyesuaian konstituen FTSE Global Equity Series, beberapa saham masuk baik dalam kategori large cap, mid cap hingga micro cap. Dalam jajaran large cap, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) tercatat sebagai satu-satunya saham yang masuk kategori large cap. Tidak ada emiten yang dikeluarkan dari kategori ini.
Baca Juga: FTSE Russell Umumkan Rebalancing, Emiten Sinarmas Grup (DSSA) Masuk Large Cap
Sementara itu, Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dikeluarkan dari kategori mid cap. Pada kelompok micro cap, sejumlah saham masuk seperti KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBI, CNMA, CLEO, dan ULTJ, sedangkan yang keluar antara lain BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, dan UCID.
FTSE Russell menegaskan perubahan konstituen indeks masih dapat direvisi hingga penutupan bursa pada 5 September 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Djati Waluyo