Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ambil Keuntungan Sinyal The Fed

        Bursa Eropa Melemah, Pasar Saham Ambil Keuntungan Sinyal The Fed Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan di Senin (25/8). Ia terkoreksi setelah lonjakan pada pekan lalu yang dipicu optimisme pelonggaran kebijakan moneter di Amerika Serikat.

        Dilansir dari Reuters, Selasa (26/8), Indeks Stoxx 600 berakhir turun 0,4% ke 558,82. Ia mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari tiga pekan. Meski demikian, indeks masih berada sekitar satu persen dari rekor tertingginya.

        Baca Juga: ECB: Pekerja Asing Jadi Penyumbang Separuh Pertumbuhan Ekonomi Uni Eropa

        Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell sebelumnya memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September. Ia menyebut risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat. Namun euforia tersebut mulai mereda pada awal pekan.

        “Powell sebenarnya tidak banyak mengubah narasi dibandingkan yang dipersepsikan pasar, tetapi euro ikut berpesta pada pekan lalu. Kini investor mengambil sebagian keuntungan,” ujar Kepala Analis Pasar Interactive Brokers, Steve Sosnick.

        Adapun Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya dalam level 2% pada pertemuan bulan depan, menandai berakhirnya siklus pelonggaran setahun terakhir.

        Diskusi mengenai potensi penurunan lanjutan bisa kembali muncul pada musim gugur jika ekonomi zona euro melemah.

        Sosnick menilai jeda kebijakan tidak selalu menjadi hal buruk jika ekonomi masih bertahan, mengingat bank sentral euro telah agresif memangkas suku bunga dalam beberapa bulan terakhir.

        Baca Juga: Sinyal Dovish Powell Kerek Bursa Eropa

        Adapun Swiss berharap dapat segera menuntaskan tawaran dagang baru dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini untuk menghindari tarif 39% yang diberlakukan Washington.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: