Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamen Todotua Ajak Mahasiswa Trisakti, Siapkan Diri Sambut Indonesia Emas 2045

        Wamen Todotua Ajak Mahasiswa Trisakti, Siapkan Diri Sambut Indonesia Emas 2045 Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persaingan ekonomi global menjadi tantangan besar yang harus dipersiapkan sejak dini oleh generasi muda Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, saat memberikan arahan kepada mahasiswa baru Universitas Trisakti dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Jakarta, Senin (25/8).

        Dalam kesempatan itu, Todotua menyoroti perbandingan capaian Indonesia dengan negara tetangga. "Vietnam sudah melampaui angka pertumbuhan 7%. Vietnam jumlah populasi penduduknya hanya 100 juta, Negara kita populasi penduduknya 280 juta. Artinya, lebih daripada dua kali populasi Vietnam. Secara wilayah, kita jauh lebih besar. Secara potensi alam, kita jauh lebih luar biasa, lebih banyak dan beraneka ragam,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media.

        Lebih lanjut, Wamen Todotua menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam mendorong bangsa mencapai kemakmuran di era Indonesia Emas 2045. Untuk itu, mahasiswa diingatkan agar mempersiapkan diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang relevan guna menghadapi kompetisi global.

        Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Wamen Investasi Todotua Pasaribu Sebut Pemerintah Serius Benahi Perizinan

        “Generasi muda yang hari ini berusia 18 tahun akan menjadi ujung tombak bangsa di tahun 2045. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sejak dini dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang relevan,” jelas Todo, sapaan akrabnya.

        Lebih lanjut Todo mengemukakan bahwa pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 8% hingga 2029 mendatang. Capaian target pertumbuhan ekonomi itu penting untuk keluar dari middle income trap. “Tiga motor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% adalah konsumsi, investasi dan ekspor. Ini akan terus kita dorong,” ungkapnya.

        Tahun 2045 akan menjadi momen penting dalam perjalanan bangsa, yakni 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pemerintah menargetkan Indonesia dapat bertransformasi dari negara berkembang menjadi negara maju yang inklusif dan berkelanjutan.

        Dalam forum tersebut, Todotua juga menyoroti pentingnya hilirisasi sebagai strategi kunci dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia. “Selama ini kita masih mengekspor bahan mentah dan mengimpor kembali produk jadi dengan harga lebih mahal. Melalui hilirisasi, seluruh proses pengolahan harus dilakukan di dalam negeri agar memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi,” ulas Todo yang juga alumni Trisakti angkatan 1998 itu.

        Dari sisi cadangan sumber daya alam, Indonesia memiliki potensi besar di berbagai komoditas strategis, mulai dari nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, ikan tuna sebagai komoditas unggulan perikanan, hingga kelapa yang menyumbang 20–30% kebutuhan dunia.

        Baca Juga: Kasus Wamen Immanuel Ebenezer Disebut 'Gol Bunuh Diri' ke Pemerintahan Prabowo

        Menurut Wamen Todotua, pengelolaan sumber daya alam ini harus ditopang oleh investasi, teknologi, dan sumber daya manusia unggul. “Kita bisa belajar dari Tiongkok bagaimana mereka membangun ekosistem melalui investasi dan teknologi,” pungkasnya.

        Berdasarkan data realisasi investasi bidang hilirisasi semester I 2025, total nilai realisasi investasi hilirisasi mencapai Rp280,8 triliun. Nilai tersebut menyumbang sebesar 29,8% dari total realisasi investasi semester I 2025. Mineral menjadi sektor dengan nilai terbesar dalam realisasi investasi bidang hilirisasi yaitu sebesar Rp193,8 triliun, disusul oleh sektor perkebunan dan kehutanan dengan nilai total Rp67,4 triliun.

        Selanjutnya, sektor minyak dan gas bumi sebesar Rp17,3 triliun, serta sektor perikanan dan kelautan dengan total Rp2,3 triliun. Capaian realisasi investasi hilirisasi tersebut menunjukkan bahwa hilirisasi bukan lagi hanya strategi, melainkan telah menjadi penggerak penting perekonomian Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: