Kredit Foto: Istimewa
Syngenta Indonesia meluncurkan benih padi hibrida Ningrat (NK2133), sebuah inovasi yang dikembangkan khusus untuk mendukung peningkatan produktivitas padi dan swasembada beras nasional. Peluncuran ini dilakukan di Pasuruan, Jawa Timur, pada 28 Agustus sebagai respons strategis terhadap kebutuhan beras nasional yang terus meningkat.
Plt.Direktur Jenderal Industri Agro, Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menyatakan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita, khususnya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, peluncuran benih padi hibrida ini menjadi langkah positif.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian mengapresiasi pengembangan industri benih padi di Indonesia guna memperkuat rantai pasok bahan baku industri pengolahan beras dan juga mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo.
Baca Juga: Tani Merdeka Dukung Program Swasembada Pangan Presiden Prabowo, Desak Penyelesaian Mafia Tanah
Sementara itu, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani Retno Widowati menyampaikan peluncuran benih padi hibrida NK2133 menjadi bukti nyata bahwa inovasi di bidang pertanian terus berkembang.
"Kami sangat menyambut baik langkah PT Syngenta Indonesia dalam menghadirkan benih yang mampu mendukung peningkatan hasil panen petani, sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan nasional, " ujar Ladiyani Retno Widowati, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang dikutip di Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki tingkat konsumsi beras yang tinggi. Data Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan konsumsi beras per kapita pada 2024 mencapai 79,08 kilogram/kapita/tahun. Kondisi ini mendorong perlunya pengembangan varietas unggul untuk mendukung program swasembada beras dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
"Peluncuran Ningrat NK2133 menandai komitmen Syngenta Indonesia dalam membantu meningkatkan produksi beras nasional. Hadirnya benih padi hibrida ini juga akan membuka peluang bagi petani untuk memaksimalkan pendapatan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," ujar Nguyen Huy Cuong, Customer Business Manager Field Crops Seeds Syngenta Indonesia.
Sebagai informasi, Ningrat NK2133 menghadirkan tiga keunggulan utama: Lebih Bening, Lebih Berat, dan Lebih Tangguh. Varietas ini menghasilkan gabah bening dengan malai panjang dan 230-300 bulir isi per malai, dengan produktivitas rata-rata 10,80 ton per hektar dan potensi hingga 13,9 ton per hektar. Kualitas pengolahan yang tinggi ditunjukkan melalui rendemen pecah kulit 79,9%, rendemen beras giling 71%, dan rendemen beras kepala 72,34%.
Keunggulan lain NK2133 terletak pada ketahanannya terhadap hama dan penyakit utama seperti wereng batang coklat, hawar daun bakteri, dan blas daun. Dengan masa panen ±115 hari setelah semai, varietas ini menjanjikan peningkatan hasil hingga 20% di atas rata-rata nasional yang saat ini 5,2 ton per hektar.
Baca Juga: Target Swasembada Pangan 2028, Pemerintah Kejar 80 Ribu Titik Kopdes
Dalam acara yang sama, Syngenta Indonesia juga memperkenalkan peTani Apps, platform digital yang membantu petani mengoptimalkan hasil panen melalui panduan penggunaan produk dan persiapan tanam yang tepat.
"Kombinasi benih unggul NK2133 dan teknologi digital melalui peTani Apps mencerminkan komitmen kami dalam mendukung transformasi pertanian Indonesia menuju era yang lebih modern dan produktif," tambah Imam Sujono, Seed Marketing Head Syngenta Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: