Kredit Foto: Cita Auliana
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa fundamental perekonomian Indonesia tetap solid. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% year on year (yoy) pada kuartal II 2025.
"Dari segi fundamental, ini menjadi penting, karena tentu kita paham bahwa pasar modal ada dua hal penting, selain fundamental maupun sentimental. Namun ingin ditegaskan bahwa secara fundamental Indonesia mempunyai ketahanan yang solid," kata Airlangga di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Airlangga menuturkan, sejumlah indikator mendukung optimisme tersebut. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali berada di level ekspansif 51,5% pada Agustus, setelah sempat melemah di 49,2% pada Juli.
Baca Juga: Airlangga Yakin IHSG Tetap Optimistis Meski Demo Guncang Pasar Modal
"Itu didukung oleh ekspansi output dan permintaan baru yang bulan Juli kemarin di 49,2 persen, sehingga ini sudah berbalik," terangnya.
Airlangga menjelaskan, daya tarik pasar modal Indonesia juga masih terjaga dengan baik. Terbukti dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menorehkan rekor tertinggi atau all-time high menyentuh level 7.952 pada 28 Agustus 2025.
"Jadi minggu kemarin kita ketahui di bulan tanggal 25 Agustus, indeksnya 7.926 itu menguat 0,87 persen. Di hari 28 Agustus, 7.952 menguat 0,2 persen," imbuhnya.
Sementara itu, ia mengatakan pasar saham RI sempat terkoreksi ke 7.830 pada 29 Agustus pada Jumat (29/8) ketika terjadi aksi demo besar menjadi 1,53 persen atau 7.830.
Sementara itu, ia mengatakan inflasi terjaga di level rendah 2,37%, nilai tukar rupiah relatif stabil di Rp16.490 per dolar AS dengan depresiasi hanya 2,35% sepanjang tahun, serta neraca perdagangan konsisten mencatatkan surplus.
Baca Juga: IHSG Jeblok 3,55% Dihantam Gelombang Demonstrasi, 665 Saham Kompak Ambruk
Di sisi konsumsi, mobilitas masyarakat tetap tinggi disertai kenaikan belanja ritel baik offline maupun online.
"Pemerintah terus mendorong stimulus untuk daya beli, terutama menjelang nanti Natal dan Tahun Baru dan di bulan Agustus ini program diskon 17 persen di perusahaan-perusahaan retail ini juga berjalan menjadi event yang meningkatkan perdagangan," terangnya.
Dari sisi investasi, impor barang modal tumbuh 32,5% pada kuartal II, menunjukkan peningkatan aktivitas industri.
"Industri positif tadi sejalan dengan PMI adalah tumbuh secara year on year di kuartal ke-2 5,08 persen artinya ekspansi potensial di kuartal ke-III," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: