Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Emas Tembus 2 Juta per gram, BSI Catat Cicil Emas Tumbuh 117%

        Harga Emas Tembus 2 Juta per gram, BSI Catat Cicil Emas Tumbuh 117% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI mencatat pembiayaan cicil emas tumbuh 117,35% secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli 2025.

        Diketahui harga emas naik cukup tinggi mencapai 40% dalam satu tahun, pada Kamis (4/9) mencapai Rp2 juta per gram.

        Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna mengatakan bahwa konsumsi emas per kapita Indonesia hanya 0,16gram/kapita. Ini masih lebih rendah dibanding negara-negara lain di ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

        Baca Juga: Laba Bersih BSI Capai Rp4,15 Triliun, Pembiayaan Naik 20,31%

        "BSI menawarkan solusi bagi masyarakat dengan mendemokratisasi kepemilikan emas di mana dapat dimulai dengan 0,05 gram atau sekitar Rp100 ribu," kata Anton dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (5/9/2025).

        Namun, Anton mengatakan bahwa konsumsi emas di Indonesia mayoritas masih dalam bentuk perhiasan dan secara perlahan konsumsi emas sudah mulai sebagai instrumen investasi atau safe haven.

        Anton mengatakan, hingga Mei 2025 pembiayaan BSI tumbuh 15% yoy, Adapu kontribusi terbesar berasal dari segmen konsumer berbasis emas. Produk cicil emas tumbuh 175% YoY, sedangkan gadai emas naik 68,68% YoY. 

        Baca Juga: Makin Diminati, Bisnis Bullion BSI Tembus 1 Ton Emas

        "Dan ini masuk sebagai pembiayaan yang aman karena memiliki performance bagus dan underlying asset yang solid berupa emas batang," urainya.

        BSI juga membukukan laba bersih Rp4,15 triliun hingga Juli 2025. Capaian tersebut naik 5,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

        BSI mencatat pembiayaan mencapai Rp294,92 triliun, tumbuh 20,31 persen year on year (yoy) dari Rp245,49 triliun per Juli 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: