Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BNI Salurkan Kredit Rp779 triliun Hinga Akhir Juni 2025

        BNI Salurkan Kredit Rp779 triliun Hinga Akhir Juni 2025 Kredit Foto: BNI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat penyaluran kredit sebesar  Rp779 triliun atau tumbuh 7,1% secara tahunan (year on year) hingga akhir Juni 2025. Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan bahwa penyaluran kredit didukung oleh diversifikasi portofolio yang terlihat dari kontribusi berbagai segmen, mulai dari korporasi, konsumer, komersial, hingga UMKM. 

        “Hingga akhir Juni 2025, BNI telah menyalurkan kredit mencapai Rp779 triliun atau tumbuh 7,1% secara year-on-year pada segmen-segmen yang beresiko rendah dan mulai terdiversifikasi di semua segmen,” kata Husein dalam Public Expose secara Virtual, Senin (8/9/2025). 

        Husein menambahkan, kredit di segmen Korporasi dan Konsumer masih menjadi kontributor utama pertumbuhan. Untuk Kredit korporasi tercatat naik 10,4% yoy menjadi Rp435,8 triliun, didorong oleh pembiayaan kepada swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Sedangkan untuk kredit konsumer tumbuh 10,7% yoy menjadi Rp147,0 triliun, terutama dari personal loan (+11,7% YoY) dan KPR (+9,9% YoY). 

        Baca Juga: BNI Bakal Sesuaikan Bunga Kredit Usai BI Rate Turun

        Selain itu, kredit komersial juga mulai menunjukkan momentum positif dengan pertumbuhan 5,5% YoY.Selanjutnya, penyaluran kredit UMKM selain KUR menunjukkan pertumbuhan yang sehat sebesar 9,2% yoy menjadi Rp44,4 triliun. 

        “Ke depannya, segmen UMKM dan komersial kami harapkan dapat tumbuh secara berkelanjutan dan profitable, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati hatian,” tambahnya. 

        Husein mengatakan, pada paruh pertama tahun ini, BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,5% yoy menjadi Rp900 triliun, didominasi oleh peningkatan dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) yang tumbuh pesat 18,7% yoy menjadi Rp647,6 triliun. 

        Adapun pertumbuhan rekening giro sebesar 25,1% yoy dan tabungan 10,5% yoy mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72,0% atau naik dari 70,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

        Baca Juga: BNI Hadirkan Inisiatif Konkret Dorong Bisnis Berkelanjutan dan Perkuat Kedekatan dengan Nasabah

        “Tabungan menjadi fokus kami dalam membangun struktur pendanaan murah, tumbuh solid 10,5% secara year-on-year, mencapai Rp266 triliun,” urainya. 

        Sementara itu, perusahaan anak BNI membukukan pertumbuhan kredit 27,1% YoY menjadi Rp17,2 triliun yang mencerminkan penguatan sinergi grup. Pengelolaan risiko yang disiplin dan akselerasi kredit di segmen berisiko rendah tercermin dari kualitas aset BNI yang terus membaik.

        Selaras dengan pertumbuhan kredit, Non-Performing Loan (NPL) turun menjadi 1,9% dan Loan at Risk (LAR) membaik menjadi 11,0%, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat ditekan di level 1%. 

        Kombinasi dari transformasi digital dan diversifikasi portofolio kredit mengantarkan BNI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun pada semester I 2025.

        Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional 2025, BNI Perkuat Program Ramah Lingkungan dan Inklusi Keuangan

        “Rasio permodalan juga berada pada level sehat dengan CAR mencapai 21,1%, sedangkan LDR kami jaga di level yang sehat untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan DPK dan kredit hingga sisa tahun 2025,” tuturnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: