Kredit Foto: Uswah Hasanah
PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkuat ekspansi bisnis ke sektor mineral dan energi terbarukan pada 2025. Perseroan menargetkan diversifikasi ini sebagai strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada batubara yang tertekan oleh harga jual melemah dan dampak cuaca ekstrem.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis, menyatakan portofolio UNTR kini didukung oleh pertambangan emas, nikel, dan investasi energi ramah lingkungan.
“Diversifikasi ini sejalan dengan aspirasi keberlanjutan 2030, dengan fokus pada pengembangan mineral dan energi ramah lingkungan,” ujarnya, dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025),.
Baca Juga: Laba Bersih Turun 15% Jadi Rp8,13 Triliun, UNTR Buka Suara
Di sektor emas, penjualan melalui PT Agincourt Resources mencapai 143 ribu ons hingga Juli 2025, naik 12 persen dibanding periode sama tahun lalu. Untuk nikel, PT Stargate Pacific Resources mencatat penjualan 1,3 juta wet metric ton(WMT) bijih nikel. Selain itu, kepemilikan 20,14 persen saham UNTR di Nickel Industries Limited berkontribusi pada penjualan 63 ribu ton nikel metal pada semester I-2025.
Pada energi terbarukan, UNTR meningkatkan kepemilikan saham sebesar 30,6 persen atau senilai USD 30,8 juta di PT Supreme Energy Sriwijaya (SES) melalui anak usaha Energia Prima Nusantara. Dengan tambahan ini, UNTR menguasai 80,2 persen saham SES, yang memberi kendali tidak langsung atas 40,4 persen saham Supreme Energy Rantau Dedap (SERD). SERD mengoperasikan pembangkit listrik panas bumi berkapasitas 91,2 megawatt (MW) di Sumatera Selatan.
Selain panas bumi, UNTR mengembangkan proyek energi bersih lain, termasuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap, serta pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSA) berkapasitas 40 MW di Legok Nangka, Jawa Barat. “Segmen emas, nikel, dan energi terbarukan akan menjadi motor pertumbuhan baru UNTR di tengah fluktuasi harga batubara global,” kata Sara.
Baca Juga: Hartadinata (HRTA) Teken Kerja Sama Jual Beli Logam Mulia dengan Anak Usaha UNTR
Direktur Pengembangan Usaha UNTR, Iwan Hadiantoro, menambahkan perusahaan juga menjajaki peluang akuisisi baru. “Selain mengembangkan aset yang sudah ada, kami juga aktif menjajaki peluang akuisisi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Saat ini UNTR sudah memiliki dua portofolio nikel, yaitu Stargate dan Nikel Industri,” ujarnya.
Stargate saat ini membangun fasilitas rotary kiln electric furnace (RKEF) yang ditargetkan rampung pada 2026 dan berproduksi mulai 2027. UNTR juga melakukan studi pengembangan smelter high pressure acid leaching (HPAL) untuk bahan baku baterai. Proyek serupa tengah dikerjakan Nickel Industries di Morowali, Sulawesi Tengah, di mana UNTR memiliki 20 persen saham dengan target operasi kuartal I-2026.
“Ke depan, strategi besar UNTR akan terus mengarah pada bisnis jangka panjang yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutur Iwan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri