Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Turun 15% Jadi Rp8,13 Triliun, UNTR Buka Suara

Laba Bersih Turun 15% Jadi Rp8,13 Triliun, UNTR Buka Suara Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat penurunan laba bersih sebesar 15% menjadi Rp8,13 triliun pada semester I-2025 dibandingkan Rp9,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pelemahan terutama disebabkan curah hujan tinggi yang menghambat operasional kontraktor penambangan serta penurunan harga jual batu bara.

Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K. Loebis, menyebut pendapatan konsolidasian justru tumbuh 6% menjadi Rp68,5 triliun dari Rp64,5 triliun pada semester I-2024. Namun, peningkatan tersebut tidak cukup menahan tekanan di lini kontraktor tambang dan batu bara yang menjadi penopang utama kinerja.

“Penurunan laba terutama berasal dari segmen kontraktor penambangan dan pertambangan batubara termal, seiring curah hujan tinggi yang menghambat operasional serta harga jual batubara yang lebih rendah,” ujar Sara, dalam Public Expose Live 2025, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Raup Pendapatan Rp68,5 Triliun di Semester I 2025

Kontributor terbesar pendapatan masih berasal dari kontraktor penambangan senilai Rp26,1 triliun. Segmen mesin konstruksi menyumbang Rp20,9 triliun, pertambangan batu bara termal dan metalurgi Rp13,4 triliun, sementara emas dan mineral lainnya Rp7 triliun.

Meski laba tertekan, bisnis mesin konstruksi mencatat pertumbuhan signifikan. Hingga Juli 2025, penjualan alat berat Komatsu naik 23% menjadi 3.098 unit dibandingkan 2.515 unit pada periode sama 2024. Sektor pertambangan menjadi pembeli terbesar dengan kontribusi 64% dari total penjualan.

Baca Juga: Hartadinata (HRTA) Teken Kerja Sama Jual Beli Logam Mulia dengan Anak Usaha UNTR

Selain itu, produk merek UD Trucks tumbuh 11% menjadi 114 unit, dan penjualan Scania melonjak 41% menjadi 323 unit. Bisnis purna jual berupa penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga meningkat 2% menjadi Rp5,4 triliun.

UNTR menyatakan akan tetap melanjutkan strategi diversifikasi portofolio di sektor mineral dan energi untuk memperkuat ketahanan bisnis jangka panjang di tengah fluktuasi harga komoditas global dan faktor eksternal lain yang memengaruhi operasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: