Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Minyak Naik Tipis Usai Serangan Israel ke Qatar

        Harga Minyak Naik Tipis Usai Serangan Israel ke Qatar Kredit Foto: Kementerian ESDM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga minyak dunia ditutup menguat tipis pada perdagangan di Selasa (9/9). Israel mengejutkan dunia dengan mengklaim melakukan serangan terhadap pimpinan Hamas di Doha, Qatar.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (10/9), Minyak Brent naik 0,6% ke US$66,39. Sementara West Texas Intermediate (WTI) bertambah 0,6% menjadi US$62,63.

        Baca Juga: Dirjen Migas Panggil Pengelola BP AKR, Vivo, Shell hingga Pertamina, Ini Alasanya

        Kedua acuan harga sempat melonjak sesaat setelah kabar serangan, namun kemudian mulai stabil kembali menyusul pernyataan dari Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam memberikan jaminan kepada bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang di Qatar.

        “Keduanya telah menegaskan tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut, sementara reaksi tenang dari negara dewan kawasan lainnya memperkuat pandangan bahwa risiko konflik regional lebih luas masih terkendali,” kata Kepala Analisis Geopolitik Rystad Energy, Jorge Leon.

        Baca Juga: Ekspor RI Januari-Juli 2025 Tumbuh 8 Persen, Nonmigas Jadi Penopang

        Harga minyak juga kehilangan sebagian kenaikannya karena serangan tersebut tidak menimbulkan gangguan pasokan langsung.

        Badan Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan harga minyak mentah global akan menghadapi tekanan signifikan dalam beberapa bulan ke depan akibat meningkatnya persediaan.

        Baca Juga: Mengembangkan Biohidrokarbon Kelapa Sawit di Indonesia

        Baca Juga: Dorong Pengembangan Program Perkebunan Kelapa, BPDP Gelar Workshop Penguatan Kelembagaan untuk Stakeholder

        Selain itu, pasar juga fokus pada pertemuan dari Federal Reserve (The Fed). Ekspektasi pemangkasan suku bunga semakin kuat setelah data ketenagakerjaan direvisi turun tajam, memicu taruhan bahwa banks entral akan memangkas suku bunga jangka pendek pada September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: