Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ongkos Transportasi Membengkak, MTI Desak Pemerintah Fokus ke Angkutan Umum

        Ongkos Transportasi Membengkak, MTI Desak Pemerintah Fokus ke Angkutan Umum Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), biaya transportasi harian menjadi beban utama masyarakat miskin kota dengan porsi hingga 30–40% dari pendapatan.

        Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai fakta ini menunjukkan perlunya kebijakan yang fokus meringankan ongkos transportasi, bukan mendorong pembelian motor listrik.

        Wakil Ketua MTI, Djoko Setijowarno, menegaskan bahwa harapan pemerintah menjadikan subsidi motor listrik sebagai stimulus ekonomi tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. 

        “Harapan pemerintah sebagai stimulus ekonomi sangat meleset dari realita. Masyarakat memaknai stimulus sebagai cara untuk memperluas lapangan kerja dan menaikkan pendapatan, yang mana motor listrik tidak bisa menjawab itu,” ujarnya.

        Baca Juga: Ojol Mulai Jadi Motor Transformasi Ekonomi Transportasi Nasional?

        Djoko menambahkan, alokasi anggaran untuk subsidi motor listrik justru menggerus APBN yang seharusnya dapat diprioritaskan bagi program pengentasan kemiskinan. 

        “Subsidi justru menggerus APBN yang bisa dialokasikan untuk program yang lebih mendesak seperti pengentasan kemiskinan,” katanya.

        MTI mendorong pemerintah mengalihkan dana subsidi motor listrik menjadi subsidi angkutan umum. Kebijakan tersebut dinilai lebih realistis karena mampu langsung menurunkan beban transportasi masyarakat miskin kota.

        Baca Juga: Pakar Otomotif ITB: Stimulus Motor Listrik Bakal Percepat Transisi Energi di Sektor Transportasi

        Selain berdampak pada peningkatan daya beli, subsidi transportasi publik juga penting untuk menjaga budaya penggunaan angkutan umum yang sudah mulai tumbuh. 

        “Kami prihatin, pemotongan subsidi angkutan umum justru sedang terjadi di beberapa daerah. Ini menggagalkan budaya baik yang sudah dibangun susah payah,” jelas Djoko.

        MTI meminta pemerintah pusat menjadi teladan dengan memperkuat layanan angkutan umum. Langkah ini dinilai sebagai bentuk perlindungan sosial yang berkelanjutan sekaligus mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: